Jumat 14 Apr 2023 11:43 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Memasifkan Kualitas Ibadah di Akhir Ramadhan

Ramadhan sebentar lagi akan meninggalkan kita semua.

Suasana Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (14/4/2023) dini hari. Pada sepuluh hari menjelang berakhirnya bulan suci Ramadhan, umat muslim melakukan itikaf atau berdiam diri di masjid dengan beribadah untuk meraih malam lailatul qadar atau malam kemuliaan. Naskah Khutbah Jumat: Memasifkan Kualitas Ibadah di Akhir Ramadhan
Foto:

Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Kemudian, kedua, yang mesti kita introspeksi adalah mengenai amalan. Banyak sekali amalan di bulan Ramadhan. Salah satunya berinteraksi dengan Al-Qur’an. Adalah niscaya Al-Qur’an sebagai sumber referensi umat islam di tengah mengalami kegundahan nurani dan kebuntuan mencari solusi atas belenggu permasalahan yang terjadi.

Al-Qur’an dengan gaya bahasanya yang merangsang akal dan menyentuh rasa, dapat menggugah kita menerima dan memberi kasih dan keharuan cinta, sehingga dapat mengarahkan kita untuk memberi sebagian dari apa yang kita miliki untuk kepentingan dan kemaslahatan umat manusia. Itulah Al-Qur’an yang ajarannya telah merupakan kekayaan spiritual bangsa kita, dan yang telah tumbuh subur dalam negara kita (M Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Tematik Atas Pelbagai Persoalan Umat, Mizan, 1996).

Al-Qur’an dilaunching secara resmi pada Bulan Ramadhan dan didistribusikan melalui perantara Malaikat Jibril yang kemudian diterima oleh Nabi Muhammad Saw ketika bermeditasi spiritual di dalam Gua Hira pada 17 Ramadhan—malam Lailatul Qadar—kemudian dari Nabi Muhammad Saw dilanjut disebarkan lewat para sahabat-sahabat sampai akhirnya kepada umat zaman sekarang.

Al-Qur’an memang memukau banyak orang, bahkan dari kalangan non-muslim. Mereka dibuat terperangah dengannya. Tak jarang, mereka pun memperoleh hidayah dan memeluk Agama Islam.

Sebagian besar testimoni dari mereka pascaberinterkasi (membaca, iqra’) Al-Qur’an antara lain menemukan kedamaian, ketenangan, dan kemantapan menjalani hidup. Seakan ada pasangan baru yang autentik untuk menemani hidupnya sepanjang waktu. Hidupnya tidak lagi kesepian. Hidup bertabur bahagia dan dipenuhi limpahan rahmat Ilahi. Hidupnya menjadi cerah dan tercerahkan.

Al-Qur’an bisa menjadi pelipur lara bagi manusia di kala hati nurani yang tengah gundah gulana. Salah satu ramuannya, ketika manusia berada di tengah kesulitan, Al-Qur’an menghibur dengan, “Jangan gundah duhai manusia! Jalani saja apa yang tengah kamu lakukan. Betapapun sulit situasi dan medannya. Tenanglah bahwa Allah Yang Maha Kuasa di jagat semesta akan menurunkan jalan kemudahan bagimu. Memberi solusi atas masalah yang sedang engkau hadapi,” demikian kurang lebih interpretasi (penjelasan) dari kalam Ilahi QS Asy-Syarh [94]: 5-6, Fa-inna ma’al ‘usri yusran, Inna ma’al ‘usri yusran.

sumber : https://suaramuhammadiyah.id/2023/04/13/memasifkan-kualitas-ibadah-di-akhir-ramadhan/
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement