Ma’asyiral Muslimin Rahimakumullah

Negeri Saba’ mendapat anugerah kesuburan tanah yang membuahkan hasil melimpah dari kebun yang dimiliki oleh penduduknya. Al-Qur’an menggambarkan negeri itu dengan baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur (negeri yang baik dan (Rabbmu) adalah Rabb yang maha pengampun). Tetapi mereka berpaling, menyembah matahari dan tidak bersyukur atas limpahan karunia yang telah mereka nikmati.

Berkenaan tentang azab yang menimpa mereka, Allah berfirman:

فَأَعْرَضُوا فَأَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ سَيْلَ الْعَرِمِ وَبَدَّلْنَاهُمْ بِجَنَّتَيْهِمْ جَنَّتَيْنِ ذَوَاتَيْ أُكُلٍ خَمْطٍ وَأَثْلٍ وَشَيْءٍ مِنْ سِدْرٍ قَلِيلٍ

“Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar. Dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsl dan sedikit dari pohon sidr.” (Q.S. Saba: 16).

Kaum ‘Ad adalah kaum nabi Hud yang hidup dalam kemakmuran dari hasil pertanian dan peternakan. Mereka memiliki kehebatan dalam bidang arsitektur dengan membangun gedung-gedung tinggi yang belum pernah ada pada kaum sebelumnya.

Tapi mereka sombong dan membangkang terhadap seruan tauhid nabi Hud. Mereka diazab dengan angin kencang yang mematikan.

وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ. سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ

“Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin. Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (Q.S. al-Haqqah: 6-7)

Ikuti Whatsapp Channel Republika