Hadits tersebut memberi penegasan bahwa Allah menyukai sesuatu yang baik (tayyib) dan halal. Sehingga setiap Muslim tidak ada alasan lagi bagi mereka untuk tidak mengonsumsi sesuatu yang halal. Hal ini juga menjadi petunjuk bagi setiap Muslim bahwa dengan menaatinya, maka doa-doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT itu terkabul.
Adapun dalam Alquran, Allah SWT berfirman:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ
"Wahai manusia! Makanlah dari (makanan) yang halal dan baik yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah setan. Sungguh, setan itu musuh yang nyata bagimu." (QS. Al Baqarah ayat 168)
Ayat ini bukan hanya menekankan pada kewajiban manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal dan baik, tetapi juga memperingatkan agar tidak mengikuti jejak-jejak setan yang bisa membawa kepada yang haram. Hadits Nabi Muhammad SAW juga menyatakan kehati-hatian dalam perkara tersebut.