Kamis 14 Dec 2023 08:35 WIB

Ketika Hadits Nabi Dipolitisasi dan Dipelintir, Ini yang Dilakukan Ulama Terdahulu

Lahirnya ilmu hadis di masa sahabat ini memang sangat membantu.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Ani Nursalikah
Nabi Muhammad.
Foto:

Di era digital seperti sekarang ini, informasi memang terbuka luas. Akses informasi bisa digunakan untuk kebaikan namun ada juga segelintir orang yang menyelewengkannya. Sebagai contoh, hadits di masa kini kerap disalahgunakan oleh kaum ekstremis yang memelintir hadits untuk kepentingan radikal.

Hadits-hadits seperti keutamaan pemimpin dari kalangan Quraisy, keutamaan jihad, hingga hadis 72 bidadari hingga hari ini dijadikan propaganda kaum ekstermis ISIS. Namun setelah sejumlah pakar hadits menelusuri keabsahan hadits yang digunakan kalangan ekstremis, hadits-hadits tersebut rancu dan dicurigai palsu.

Dari kehati-hatian dan penelusuran inilah, budaya teliti harus terus dikembangkan apapun eranya. Di masa para sahabat, budaya literasi dan penelitian ini dikembangkan untuk menjaga autentisitas hadits. Hal serupa ternayata masih relevan di hari ini di mana musim politik mulai memanas.

Belum lagi relevansi mengenai budaya meneliti dan sikap kritis di hari ini saat menerima informasi. Umat Muslim yang kerap dibekali budaya meneliti dan kritis jangan mau menelan informasi yang bersumber dari sumber tak terpercaya. Hoaks yang merajalalela saat ini mampu ditangkal asalkan umat Muslim secara berjamaah kembali membumikan sikap teliti dan kritis terhadap hal-hal yang tengah berkembang, termasuk salah satunya dalam melihat dinamika Pilpres 2024.

Wallahu a'lam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement