REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fitnah Dajjal adalah fitnah terbesar sejak Allah SWT menciptakan Adam AS hingga hari kiamat. Dajjal berarti menutupi karena dialah pembohong yang menutupi kebenaran dan menyembunyikannya, serta menampakkan kebatilan.
Kemunculan dajjal merupakan salah satu tanda besar hari kiamat. Allah SWT akan menguji hamba-hamba-Nya saat itu.
Dan Allah SWT memberi dajjal kekuasaan untuk melakukan hal-hal yang termasuk ke dalam kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Seperti menghidupkan kembali orang mati yang dibunuhnya.
عَنْ حُذَيْفَةَ بْنِ أَسِيدٍ الْغِفَارِيِّ قَالَ اطَّلَعَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَيْنَا وَنَحْنُ نَتَذَاكَرُ فَقَالَ مَا تَذَاكَرُونَ قَالُوا نَذْكُرُ السَّاعَةَ قَالَ إِنَّهَا لَنْ تَقُومَ حَتَّى تَرَوْنَ قَبْلَهَا عَشْرَ آيَاتٍ فَذَكَرَ الدُّخَانَ وَالدَّجَّالَ وَالدَّابَّةَ وَطُلُوعَ الشَّمْسِ مِنْ مَغْرِبِهَا وَنُزُولَ عِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَيَأَجُوجَ وَمَأْجُوجَ وَثَلَاثَةَ خُسُوفٍ خَسْفٌ بِالْمَشْرِقِ وَخَسْفٌ بِالْمَغْرِبِ وَخَسْفٌ بِجَزِيرَةِ الْعَرَبِ وَآخِرُ ذَلِكَ نَارٌ تَخْرُجُ مِنْ الْيَمَنِ تَطْرُدُ النَّاسَ إِلَى مَحْشَرِهِمْ
Dari Hudzaifah bin Asid Al-Ghifari berkata, Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu. Ia bertanya, ‘Apa yang kalian bicarakan?’ Kami menjawab, ‘Kami membicarakan kiamat.’ Ia bersabda, ‘Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka.” (HR Muslim)
Nabi Muhammad SAW telah mengajarkan tentang cara memohon perlindungan kepada Allah SWT dari fitnah Dajjal. Dalam riwayat hadits dari Abu Hurairah RA, Nabi SAW bersabda:
- إِذَا تَشَهَّدَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْتَعِذْ باللَّهِ مِن أَرْبَعٍ يقولُ: اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
"Jika salah satu dari kalian tasyahud, maka mohonlah perlindungan kepada Allah dari empat hal ini, dan ucapkan, "Allahumma inni a-'uudzubika min 'adzaabi jahannam wa min 'adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masii-hid-dajjaal." (HR Muslim).
Adapun bunyi lengkap doa tersebut dengan huruf latin, sebagai berikut:
اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ جَهَنَّمَ، وَمِنْ عَذَابِ القَبْرِ، وَمِنْ فِتْنَةِ المَحْيَا وَالْمَمَاتِ، وَمِنْ شَرِّ فِتْنَةِ المَسِيحِ الدَّجَّالِ
Latin:
"Allahumma inni a-'uudzubika min 'adzaabi jahannam wa min 'adzaabil qobri wa min fitnatil mahyaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masii-hid-dajjaal."
Terjemahan:
Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari siksa jahannam, dari fitnah kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari fitnah al-masikh ad-Dajjal.
Dalam hadits itu Nabi Muhammad SAW mengajarkan para sahabat dan umatnya untuk berdoa dan mencari perlindungan dari keburukan yang mungkin menimpa seorang Muslim.
Nabi Muhammad SAW biasa berdoa setelah tasyahud terakhir shalat dan sebelum salam, dengan doa tersebut. Salah satu permohonan perlindungan dalam doa ini ialah memohon perlindungan dari dajjal. Dajjal merupakan ujian terbesar dan paling berbahaya di dunia ini.
Karena itu, semua nabi memperingatkan umat mereka terhadap kejahatan dan fitnah dajjal, termasuk Nabi Muhammad yang juga memohon perlindungan dari fitnah dajjal dalam setiap sholat beliau.