REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Jangan pernah meremehkan orang lain, karena setiap manusia pasti punya kelebihan. Ada orang yang terlihat lemah, bahkan hina, tapi ternyata dia punya kemampuan dahsyat. Nabi Yusuf salah satu orang tersebut.
Setelah difitnah oleh Zulaikha, istri al Aziz, yang kemudian membuat dirinya terjeblos ke dalam penjara, Nabi Yusuf menghabiskan hari-harinya di balik jeruji besi penuh derita. Hanya berada dalam ruang sempit. Tak ada makanan enak. Serba terbatas.
Suatu ketika, seorang raja Mesir memimpikan hal aneh sebagaimana dijelaskan Allah dalam Surah Yusuf ayat 43,
وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ
Wa qālal-maliku innī arā sab‘a baqarātin simāniy ya'kuluhunna sab‘un ‘ijāfuw wa sab‘a sumbulātin khuḍriw wa ukhara yābisāt(in), yā ayyuhal-mala'u aftūnī fī ru'yāya in kuntum lir-ru'yā ta‘burūn(a).
Raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus serta tujuh tangkai (gandum) yang hijau (dan tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai para pemuka kaum, jelaskanlah kepadaku tentang mimpiku itu jika kamu dapat mengungkapkan tafsirannya!”
Para dukun kepercayaan raja ketika itu mengatakan bahwa itu adalah mimpi kosong (adhghatsu ahlaam). Tak ada artinya.
Namun salah seorang yang berada dekat dengan raja tadi berkata, bahwa ada seorang narapidana super jago menafsirkan mimpi. Segala mimpi mampu dibaca dan diartikannya menjadi sebuah bocoran masa depan yang luar biasa menarik perhatian.
Maka datanglah orang dekat raja itu menemui Nabi Yusuf di penjara untuk menanyakan arti mimpi si raja.
Dalam Surah Yusuf ayat 47-49, Allah menjelaskan,
قَالَ تَزْرَعُوْنَ سَبْعَ سِنِيْنَ دَاَبًاۚ فَمَا حَصَدْتُّمْ فَذَرُوْهُ فِيْ سُنْۢبُلِهٖٓ اِلَّا قَلِيْلًا مِّمَّا تَأْكُلُوْنَ
Qāla tazra‘ūna sab‘a sinīna da'abā(n), famā ḥaṣattum fa żarūhu fī sumbulihī illā qalīlam mimmā ta'kulūn(a).
(Yusuf) berkata, “Bercocoktanamlah kamu tujuh tahun berturut-turut! Kemudian apa yang kamu tuai, biarkanlah di tangkainya, kecuali sedikit untuk kamu makan.