REPUBLIKA.CO.ID, Fenomena yang terjadi di masyarakat, adanya sekelompok kaum yang secara sadar melakukan berbagai bentuk kerusakan, baik secara moral, sosial maupun lingkungan merupakan ironi.
Dalam Tafsir Ayat-Ayat Ekologi, diterangkan secara tegas bahwa kemunafikan tidak hanya merusak tatanan sosial, tetapi juga menjadi akar dari kerusakan ekologis yang kian parah.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ
Wa iżā qīla lahum lā tufsidū fil-arḍ(i), qālū innamā naḥnu muṣliḥūn(a).
Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan." (QS Al-Baqarah Ayat 11)
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ
Alā innahum humul-mufsidūna wa lākil lā yasy‘urūn(a).
Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari. (QS Al-Baqarah Ayat 12)