Senin 01 Apr 2024 16:45 WIB

Kisah Berlimpah Inspirasi dalam Surah Al-Kahfi

Surah Al Kahfi mengandung banyak kisah yang menggugah iman.

Rep: mgrol151/ Red: Erdy Nasrul
Santri Lirboyo tengah mengajari anak-anak mengaji Alquran.
Foto:

Ketiga, cerita Nabi Musa alaihissalam yang mencari ilmu melalui Al-Khidr.

Nabi Musa adalah seorang nabi besar dalam agama Islam yang merasa haus akan ilmu dan keingintahuannya terhadap rahasia-rahasia ilahi. Dia berdoa kepada Allah SWT untuk memberinya seorang guru yang bisa memberikan ilmu yang lebih dalam dan pengetahuan yang lebih luas.

Allah SWT menjawab doa Nabi Musa dengan memberinya petunjuk untuk menemui Al-Khidr, seorang hamba Allah yang diberi ilmu khusus dan kebijaksanaan yang luar biasa. Nabi Musa meminta izin kepada Allah untuk menemui Al-Khidr agar dapat belajar darinya.

Ketika bertemu dengan Al-Khidr, Nabi Musa meminta agar dia diizinkan mengikuti Al-Khidr agar bisa memperoleh sebagian ilmu yang dimilikinya. Namun, Al-Khidr memperingatkan Nabi Musa bahwa dia mungkin tidak akan bisa bersabar terhadap perbuatan yang akan dia saksikan, dan meminta Nabi Musa untuk tidak menanyakan apapun tentang apa yang dia lakukan sampai dia sendiri memberi penjelasan.

Al-Khidr dan Nabi Musa kemudian memulai perjalanan bersama, dan Al-Khidr melakukan beberapa tindakan yang tampak aneh dan tidak masuk akal bagi Nabi Musa. Dia menenggelamkan sebuah kapal yang sedang berlayar, membunuh seorang anak yang tidak bersalah, dan memperbaiki sebuah tembok yang hampir roboh di sebuah desa yang tidak ramah kepada mereka.

Nabi Musa merasa tidak bisa menahan diri dan akhirnya bertanya kepada Al-Khidr mengapa dia melakukan tindakan-tindakan tersebut. Al-Khidr menjelaskan bahwa semua perbuatan yang dia lakukan memiliki alasan yang tersembunyi dan merupakan bagian dari kehendak Allah yang tidak bisa dimengerti oleh manusia dengan akal biasa.

Al-Khidr kemudian menjelaskan kepada Nabi Musa bahwa kapal yang ditenggelamkan adalah milik orang-orang miskin yang akan dirampok oleh seorang raja yang tidak adil. Anak yang dibunuhnya adalah seorang yang tidak saleh dan akan menjadi penyebab kesedihan bagi orang tuanya di masa depan. Dan tembok yang diperbaiki adalah untuk menyimpan harta benda seorang yatim piatu yang menjadi amanah di bawah tembok tersebut.

Keempat, cerita Dzulqarnain  yang merupakan seorang penguasa yang diberikan kekuasaan dan kekuatan oleh Allah SWT untuk menegakkan keadilan di muka bumi. Namanya secara harfiah berarti "Pemilik Dua Tanduk", mungkin merujuk pada kepemilikannya atas wilayah yang sangat luas di kedua ujung dunia.

 

Dzulqarnain melakukan perjalanan ke berbagai penjuru dunia, melintasi berbagai negeri dan wilayah. Dalam perjalanannya, dia menghadapi berbagai macam situasi dan menemui berbagai komunitas dan bangsa.

 

Di salah satu perjalanannya, Dzulqarnain menemukan sebuah tempat di mana matahari terbenam di dan tempat di mana matahari terbit. Tempat ini mungkin merujuk pada wilayah di mana terdapat fenomena matahari tenggelam dan terbit yang ekstrem, mungkin di wilayah barat dan timur yang jauh dari wilayah tempat tinggalnya.

 

Dzulqarnain juga menemui suatu kaum yang sedang diperlakukan secara zalim. Mereka meminta pertolongan Dzulqarnain untuk melindungi mereka dari kezaliman kaum Gog dan Magog (Yajuj dan Majuj), yang merupakan bangsa yang sangat kuat dan merusak.

 

Dzulqarnain setuju untuk membantu mereka, namun dia meminta bantuan mereka untuk membangun tembok atau bendungan yang kuat untuk melindungi mereka dari serangan Gog dan Magog. Dia menggunakan besi dan timah sebagai bahan bangunan untuk tembok tersebut.

 

Setelah tembok selesai dibangun, Dzulqarnain memerintahkan agar tembok tersebut diberi lapisan besi yang meleleh dan dicurahkan di atasnya agar tembok tersebut lebih kuat dan tidak bisa dihancurkan oleh Gog dan Magog.

 

Allah SWT memberikan kekuasaan dan kebijaksanaan kepada Dzulqarnain, dan dengan pertolongan-Nya, Dzulqarnain berhasil menegakkan keadilan di muka bumi dan melindungi masyarakat yang lemah dari kezaliman.

 

Dengan demikian, kisah Dzulqarnain dalam Surat Al-Kahfi mengajarkan kita tentang kekuasaan, keadilan, dan pertolongan Allah SWT kepada hamba-Nya yang bertakwa dan berbuat baik. Cerita ini juga mengingatkan kita untuk selalu berusaha menegakkan kebenaran dan melindungi mereka yang lemah di tengah-tengah kezaliman dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement