Senin 18 Mar 2024 15:22 WIB

Alquran dan Hadits Jelaskan tentang Fenomena Gerhana Matahari

Dua gerhana diprediksi terjadi pada bulan Ramadhan.

Rep: Mabruroh/ Red: Ani Nursalikah
Gerhana matahari sebagian terlihat melalui teleskop, di Marietta, Georgia, Sabtu, (14/10/2023)
Foto:

Matahari sendiri merupakan bintang besar yang bisa dapat memancarkan cahaya sendiri, sedangkan bulan merupakan benda langit yang hanya mampu memantulkan cahaya matahari. Semua benda-benda angkasa ini memiliki jalan orbitnya masing-masing. Bumi berputar mengelilingi Matahari, dan bulan berputar mengelilingi Bumi.

Sehingga pada satu waktu tertentu, ketiga benda angkasa ini akan berada pada satu garis lurus. Pada peristiwa ini akan kita jumpai gerhana matahari ataupun gerhana bulan.

Gerhana bulan terjadi ketika bulan berada di antara bumi dan Matahari, sehingga bayangan bulan menutupi permukaan bumi. Dengan kata lain, cahaya Matahari tidak dapat sepenuhnya sampai ke bumi karena tertutup oleh bulan.

Allah berfirman dalam surat Yunus ayat 5:

هُوَ الَّذِيْ جَعَلَ الشَّمْسَ ضِيَاۤءً وَّالْقَمَرَ نُوْرًا وَّقَدَّرَهٗ مَنَازِلَ لِتَعْلَمُوْا عَدَدَ السِّنِيْنَ وَالْحِسَابَۗ مَا خَلَقَ اللّٰهُ ذٰلِكَ اِلَّا بِالْحَقِّۗ يُفَصِّلُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّعْلَمُوْنَ

Artinya: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya. Dialah pula yang menetapkan tempat-tempat orbitnya agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan demikian itu, kecuali dengan benar. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada kaum yang mengetahui.”

Tafsir Kementerian Agama RI menjelaskan Surah Yunus ayat 5 ini mengisyaratkan tiga aspek penting dari terciptanya matahari dan bulan. Pertama, dalam ayat ini Allah menyebut matahari dan bulan dengan sebutan yang berbeda.

Selanjutnya...

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement