REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dua gerhana terjadi pada bulan suci Ramadhan 1445 H/2024 M. Pertama adalah gerhana bulan penumbra yang terjadi pada Senin (25/3/2024) pukul 11.50 WIB dengan puncak gerhana pukul 14.12 WIB, dan berakhir pada 16.34 WIB.
Selanjutnya adalah gerhana matahari total pada Senin (8/4/2024). Fenomena ini merupakan peristiwa sekali seumur hidup bagi 30 juta orang yang tinggal di jalurnya dan jutaan lainnya yang melakukan perjalanan untuk melihatnya. Ada tiga negara yang akan menyaksikan fenomena langka ini.
BACA JUGA: Kapan Lebaran 2024 Versi Muhammadiyah dan NU? Berikut Penjelasan Lengkap
Jagat media sosial pun ramai memperbincangkan dua gerhana tersebut yang terjadi pada bulan suci Ramadhan lalu mengaitkannya dengan hari Kiamat. Lantas, apakah fenomena dua gerhana di bulan Ramadhan berkaitan dengan hari Kiamat? Apakah ada riwayat hadits yang mendasarinya?
Hadits Nabi Muhammad SAW telah menjelaskan tentang tanda hari kiamat dan ini sekaligus menjadi penjelasan apakah dua gerhana di bulan Ramadhan menjadi tanda hari kiamat.
Dalam hadits yang diriwayatkan dari Hudzaifah bin Asid Al Ghifari, dia berkata:
«اطَّلع النبيّ صلَّى اللهُ عليه وسلَّمَ علينا ونحن نتذاكر. فقال: ما تذاكرون؟ قالوا: نذكر الساعةَ. قال: إنها لن تقومَ حتى ترَوا قبلَها عشرَ آياتٍ. فذكر: الدخانَ، والدجالَ، والدابةَ، وطلوعَ الشمسِ من مغربِها، ونزولَ عيسى بنِ مريم عليهما السلّامَ، ويأجوجَ ومأجوجَ. وثلاثةَ خُسوفٍ: خَسفٌ بالمشرقِ، وخَسفٌ بالمغربِ، وخَسفٌ بجزيرةِ العربِ. وآخرُ ذلك نارٌ تخرج من اليمنِ، تطردُ الناسَ إلى مَحشرِهم» (صحيح مسلم).
Rasulullah SAW menghampiri kami saat kami tengah membicarakan sesuatu, lalu beliau bertanya, "Apa yang kalian bicarakan?" Kami menjawab, "Kami membicarakan kiamat." Beliau bersabda, "Kiamat tidaklah terjadi hingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya."
BACA JUGA: Kecelakaan di Jalur Contra Flow Tol Jakarta-Cikampek KM 58, 12 Orang Meninggal
Selanjutnya...