REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada satu tafsir, Surat An Naziat ayat 1-4 digambarkan mengenai peran malaikat dalam melaksanakan tugasnya. Hal ini didasarkan pada terjemahan Kementerian Agama RI.
Allah berfirman:
وَالنّٰزِعٰتِ غَرْقًاۙ وَّالنّٰشِطٰتِ نَشْطًاۙ وَّالسّٰبِحٰتِ سَبْحًاۙ فَالسّٰبِقٰتِ سَبْقًاۙ
"Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan keras. Demi (malaikat) yang mencabut (nyawa) dengan lemah lembut. Demi (malaikat) yang turun dari langit dengan cepat, dan (malaikat) yang mendahului dengan kencang." (QS. An-Nazi'at)
Namun, ada pendapat ulama lain tentang tafsir dari ayat 1-4 Surat An Nazi'at itu. Dijelaskan dalam Tafsir Al Mishbah karya Prof Quraish Shihab, ada ulama yang memahami ayat 1 Surat An Nazi'at sebagai bintang-bintang yang beranjak pindah dari satu ufuk ke ufuk lain dalam arti perpindahan menuju ke arah tenggelamnya.
Lalu, ayat 2 bicara soal kemunculannya. Ayat 3 bicara soal peredaran matahari, bulan, dan bintang-bintang masing-masing beredar pada orbitnya. Sedangkan ayat 4 An Nazi'at berisi gambaran bahwa peredarannya itu bagaikan berlomba saling mendahului.
Nadiah Thayyarah dalam Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah menjelaskan, An-Nazi'at berarti planet-planet yang berjalan dalam suatu sistem yang khas.
Adapun An-Nasyithat berarti planet-planet yang keluar dari satu rasi bintang menuju rasi bintang yang lain. As-Sabihat berarti planet-planet yang beredar pada orbitnya dengan tenang.
Dia memaparkan, tata surya tersusun dari 11 planet, matahari dan benda-benda langit lainnya. Planet-planet secara berurutan dari yang terdekat dengan matahari yaitu Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Asteroid (yang diyakini sebagai sisa-sisa planet yang meledak), Jupiter, Saturnus, Uranus, Neptunus, Pluto, dan planet Sedna.
Selain itu, ada bintang berekor...