REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Alam semesta memiliki ciri khasnya sendiri. Segala benda langit dan setiap bagian dari unsur-unsur itu, meski hanya sebesar atom, bergerak terus-menerus tanpa henti. Matahari bergerak pada porosnya, begitu juga bulan.
Allah telah berfirman:
لَا الشَّمْسُ يَنْۢبَغِيْ لَهَآ اَنْ تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا الَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ ۗوَكُلٌّ فِيْ فَلَكٍ يَّسْبَحُوْنَ
"Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak dapat mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya." (QS. Yasin ayat 40)
Nadiah Thayyarah dalam Sains dalam Al-Qur'an: Mengerti Mukjizat Ilmiah Firman Allah menjelaskan pergerakan benda langit di luar angkasa bukanlah suatu kebetulan maupun karena proses evolusi internal (self evolution) materi. Justru pergerakan itu ditentukan dan diatur oleh Allah SWT.
"Itu merupakan sesuatu yang menembus batas-batas hukum pengetahuan empiris yang pernah dibuat, dikenal, dan ditemukan manusia dalam ruang lingkup bumi. Semua planet, sistem bintang (star system), dan galaksi berputar pada porosnya dan juga berputar pada orbitnya dalam suatu gerakan berpindah (revolusi)," jelasnya.
Bahkan, seluruh alam semesta melakukan revolusi mengelilingi pusatnya yang sangat jauh. Ini tentu tidak bisa digambarkan oleh imajinasi manusia dan tidak sedikit pun diketahui oleh ilmu pengetahuan, dan hanya Allah sendiri yang tahu.
Nadiah juga menyampaikan manusia mampu mengungkap sebagian hukum-hukum pergerakan benda-benda dan dinamikanya di dalam ruang lingkup bumi. Namun, manusia tidak mampu mengetahui berbagai rahasia pergerakan nebula-nebula, planet-planet, galaksi-galaksi, bintang-bintang, dan komet-komet.
Mereka masih meraba-raba....