REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orang kaya perlu hidup zuhud karena dengan demikian mereka dapat menjaga hati dan jiwa dari godaan harta benda duniawi yang dapat menjauhkan mereka dari Allah SWT.
Zuhud membantu orang kaya untuk tidak terlalu terikat pada harta dan kenikmatan duniawi, sehingga mereka dapat lebih fokus pada amal saleh dan kegiatan yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.
Dengan hidup sederhana, lebih mengutamakan akhirat, orang kaya juga dapat terhindar dari sifat sombong, tamak, dan kikir yang sering kali mengikuti harta kekayaan.
Selain itu, kezuhudan juga dapat membantu orang kaya untuk lebih bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT dan lebih peduli terhadap kebutuhan orang lain. Dengan demikian, orang kaya dapat mencapai kebahagiaan sejati dan kehidupan yang lebih bermakna di dunia dan akhirat.
Zuhud adalah sikap menjauhkan hati dari ketergantungan pada dunia dan lebih mengutamakan akhirat. Ini tidak berarti harus meninggalkan dunia sepenuhnya, tetapi menempatkannya hanya sebatas kebutuhan dan menjadikannya sarana beribadah.
Berikut adalah 3 contoh zuhud yang mudah dibiasakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Hidup Sederhana dan Tidak Berlebihan (Gaya Hidup Minimalis)
Membiasakan diri untuk tidak mengikuti tren konsumtif atau membeli barang-barang yang tidak benar-benar dibutuhkan, meskipun mampu.
Contoh praktis: Memilih pakaian yang sederhana, nyaman, dan berfungsi baik, alih-alih mengejar merek atau model terbaru. Mengurangi tumpukan barang yang jarang terpakai di rumah.
Inti Zuhud: Merasa cukup dan tidak menjadikan materi sebagai sumber utama kebahagiaan atau tolok ukur harga diri.