REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Allah SWT memperingatkan hamba-Nya untuk tidak meninggalkan Alquran. Hal ini sebagaimana terabaikan dalam surat Al-Furqan ayat 30:
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
“Berkatalah Rasul: "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku menjadikan Alquran itu sesuatu yang tidak diacuhkan."
Lantas apakah yang dimaksud dengan meninggalkan Alquran tersebut? Ibnu al-Qayyim menjelaskan beberapa makna meninggalkan yaitu pertama meninggalkan dari kebiasaan mendengarnya, mempercayainya, dan mendengarkannya.
Kedua, meninggalkan dengan tak mengamalkannya dan mengabaikan halal dan haramnya, meskipun membacanya dan meyakininya.
Ketiga, meninggalkan pengadilan dan merujuknnya dalam memutuskan masalah-masalah pokok dan cabang agama, dan meyakini bahwa ia tidak memberikan kepastian, dan dalil-dalilnya hanya bersifat lisan dan tidak memberikan ilmu.
Keempat, meninggalkan berobat kepadanya dalam segala penyakit dan penyakit hati, mencari kesembuhan dari selainnya dan meninggalkan kesembuhan darinya.
Kelima, meninggalkan mempelajarinya, memahaminya, dan mengetahui apa yang diinginkan dari Allah SWT.
Kemudian Rasulullah SAW dalam berbagai riwayat memperingatkan bahaya meninggalkan Alquran yaitu antara lain sebagai berikut:
1. Dari ‘an Amr bin Syu’aib: ‘an Abihi: ‘an Jaddihi yang berkata, Rasulullah SAW bersabda:
يمثل القرآن يوم القيامة رجلًا، فيؤتى بالرجل قد حمله فخالف أمره، فيتمثل له خصمًا، فيقول: يا رب، حملته إياي فبئس حامل تعدى حدودي، وضيع فرائضي، وركب معصيتي وترك طاعتي، فما يزال يقذف عليه بالحجج حتى يقال: شأنك به فيأخذ بيده فما يرسله حتى يكبه على منخره في النار
“Nanti pada hari Kiamat Alquran (yaitu amalan bacaan Alquran) akan dibentuk menjadi seseorang. Maka didatangkan seseorang yang memikulnya tapi dia menyelisihi perintah Alquran, maka jadilah Alquran itu musuh baginya, seraya berkata: “Wahai Robbku, Engkau menjadikan dia dia memikulku, tapi dia adalah pemikul yang paling buruk, dia melampaui batasan-batasanku, menyia-nyiakan kewajiban-kewajibanku, melanggar larangan-laranganku, meninggalkan ketaatan padaku.” Terus-menerus Alquran melemparkan tuduhan padanya dengan hujjah-hujjah sampai dikatakan padanya: “Lakukan terhadapnya apapun yang engkau ingin lakukan.” Maka Alquran tidak melepaskannya sampai dia melemparkannya hingga tertelungkup di atas hidungnya di dalam." (HR Ibnu Abi Syaibah)
Kedua...