REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi dalam kitab Fadhilah Amal mengatakan, Allahu Akbar adalah membesarkan nama Allah SWT. Yaitu, mengakui ketinggian dan keagungan Allah dengan mengikrarkan kalimat Allahu Akbar.
Ada ayat-ayat khusus yang menerangkan kalimat takbir (Allahu Akbar) saja. Di antaranya adalah:
- QS: Al Baqarah ayat 185
وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
wa litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum wa la‘allakum tasykurûn
dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.
- QS: Ar Ra'd ayat 9
عٰلِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ الْكَبِيْرُ الْمُتَعَالِ
‘âlimul-ghaibi wasy-syahâdatil-kabîrul-muta‘âl
(Allahlah) yang mengetahui semua yang gaib dan yang nyata. (Dia) Yang Mahabesar lagi Mahatinggi.
- QS: Al Hajj ayat 37
كَذٰلِكَ سَخَّرَهَا لَكُمْ لِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْۗ وَبَشِّرِ الْمُحْسِنِيْنَ
kadzâlika sakhkharahâ lakum litukabbirullâha ‘alâ mâ hadâkum, wa basysyiril-muḫsinîn
Demikianlah Dia menundukkannya untukmu agar kamu mengagungkan Allah atas petunjuk yang Dia berikan kepadamu. Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang muhsin
- QS: Al Hajj ayat 62
وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ
wa annallâha huwal-‘aliyyul-kabîr
Sesungguhnya Allah, Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.
- QS: Saba ayat 23
حَتّٰىٓ اِذَا فُزِّعَ عَنْ قُلُوْبِهِمْ قَالُوْا مَاذَاۙ قَالَ رَبُّكُمْۗ قَالُوا الْحَقَّۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيْرُ
ḫattâ idzâ fuzzi‘a ‘ang qulûbihim qâlû mâdzâ qâla rabbukum, qâlul-ḫaqq, wa huwal-‘aliyyul-kabîr
sehingga apabila telah dihilangkan ketakutan dari hatinya, mereka berkata, “Apa yang difirmankan Tuhanmu?” Mereka menjawab, “Kebenaran.” Dialah Yang Mahatinggi lagi Mahabesar.
- QS: Jaatsiyah ayat 37
وَلَهُ الْكِبْرِيَاۤءُ فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
wa lahul-kibriyâ'u fis-samâwâti wal-ardl, wa huwal-‘azîzul-ḫakîm
Hanya bagi-Nya segala kebesaran di langit dan bumi. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.
- QS: Al Hasyr ayat 23
هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ
huwallâhulladzî lâ ilâha illâ huw, al-malikul-quddûsus-salâmul-mu'minul-muhaiminul-‘azîzul-jabbârul-mutakabbir, sub-ḫânallâhi ‘ammâ yusyrikûn
Dialah Allah Yang tidak ada tuhan selain Dia. Dia (adalah) Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahadamai, Yang Maha Mengaruniakan keamanan, Maha Mengawasi, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, dan Yang Memiliki segala keagungan. Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
Maulana Zakariyya menjelaskan, ayat di atas mengandung perintah dan anjuran agar senantiasa membesarkan dan mengaggungkan Allah. Di dalam hadits pun secara khusus berkali-kali telah diperintahkan dan dianjurkan agar membesarkan dan mengaggungkan Allah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika