Jumat 12 Jul 2024 06:39 WIB

10 Jenis Maksiat Hati yang Perlu Dihindari, Salah Satunya Menyebut-nyebut Sedekah

Riya dengan amal kebajikan agar mendapat pujian dari manusia.

Rep: Fuji Eka Permana/ Red: A.Syalaby Ichsan
Dompet Dhuafa mengumumkan akumulasi kenaikan penghimpunan dana zakat, infak, sedekah, wakaf selama Ramadan 1445 H sebesar 5,17 persen.
Foto:

Kelima, hasud, yaitu membenci kenikmatan yang ada pada orang Muslim dan batinnya merasa tertekan melihat kenikmatan yang dimiliki orang lain. Hasud berusaha menghilangkan nikmat orang lain.

Keenam, menyebut-nyebut kebaikan sedekah (kepada peminta atau penerimanya). Contohnya dengan mengatakan saudara tidak mau menolong aku, padahal aku suka menolong kamu. Menyebut-nyebut kebaikan sedekah itu dapat meleburkan pahalanya, dan membiasakan mengerjakan dosa.

Ketujuh, buruk sangka kepada Allah (padahal orang mukmin diharuskan selalu mengharapkan rahmat Allah, sambil bertobat dari dosa, berusaha dan berikhtiar). Buruk sangka kepada hamba Allah (yakni buruk sangka ke mukmin yang saleh juga termasuk maksiat hati). Kecuali buruk sangka terhadap orang yang benar-benar jahat, maka buruk sangkanya itu tidak berdosa. 

Mendustakan takdir dan qadha Allah (menganggap semua kejadian bahkan yang dianggapnya tidak masuk akal bukan merupakan takdir Allah), ini juga termasuk maksiat hati.

Kedelapan, merasa gembira melakukan perbuatan maksiat, baik yang dilakukannya sendiri atau yang dilakukan oleh orang lain, dan mengingkari janji walaupun kepada orang kafir.

Kesembilan, menipu dan membenci sahabat Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya dan orang-orang yang saleh.

Kesepuluh, bakhil atau tidak mau melaksanakan kewajiban dari Allah (misalnya tidak mau zakat dan sebagainya). Kikir, tamak terhadap harta orang lain, dan rakus terhadap harta juga maksiat hati. Menghina perkara yang diagungkan Allah, dan menganggap kecil perkara yang diagungkan Allah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement