REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah SWT telah menentukan nasib manusia sejak dalam kandungan ibunya. Dalam sebuah hadits disebutkan:
حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ عُبَيْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي بَكْرِ بْنِ أَنَسٍ عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ وَكَّلَ اللَّهُ بِالرَّحِمِ مَلَكًا فَيَقُولُ أَيْ رَبِّ نُطْفَةٌ أَيْ رَبِّ عَلَقَةٌ أَيْ رَبِّ مُضْغَةٌ فَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ أَنْ يَقْضِيَ خَلْقَهَا قَالَ أَيْ رَبِّ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى أَشَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ فَمَا الْأَجَلُ فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ
Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Hammad] dari [Ubaidillah bin Abu Bakar bin Anas] dari [Anas bin Malik] radliyallahu'anhu, dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah mengutus malaikat pada setiap rahim, kemudian malaikat tersebut mengatakan; 'Ya rabbi, ataukah sebatas segumpal mani?, ya rabbi, ataukah sebatas segumpal darah?, ya rabbi, ataukah sebatas segumpal daging?, ' dan jika Allah berkehendak memutuskan penciptaannya, malaikat mengatakan; 'ya rabbi, ataukah laki-laki ataukah perempuan?, sengsarakah ataukah bahagia?, seberapa rejekinya, kapan ajalnya?, ' lantas ditulis, demikian pula dalam perut ibunya." (HR Bukhari)
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II menjelaskan, Ar Rahim yang dimaksud dalam hadits ini bukan seperti lafas Ar Rashim pada hadits yang terdahulu melainkan rahim di sini ialah janin atau kandungan seorang ibu. Hadits ini menceritakan bahwa nasib seorang manusia itu telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak ia berada di dalam kandungan ibunya.
Allah menugaskan malaikat di dalam rahim seorang ibu untuk menjaganya dan menunaikan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Apabila bayi yang di dalam kandungan telah sempurna bentukanya maka malaikat tersebut bertanya kepada Allah:
"Wahai Rabb-ku, apakah bayi ini termasuk orang yang celaka ataukah orang yang berbahagia, serta kapan ajalnya?"
Malaikat itu mencatat semua apa yang dikehendaki oleh Allah terhadap bayi yang masih berada di dalam kandungan ibunya tersebut. Dalam penjelasan lain dikatakan bahwa takdir, rezeki, jodoh, dan mati seorang ditentukan ketika berada dalam rahim sejak usia empat bulan, yaitu sejak ruh ditiupkan kepada calon bayi. Sehingga, bagi para ibu yang sedang mengandung bayi maka hendaklah dia melakukan hal-hal yang baik-baik dan mengucapkan hal-hal yang baik pula. Karena hal itu berpengaruh terhadap calon bayi yang dikandungnya.
"Bahwa segala sesuatu yang akan bayi itu alami kelak di dunia ditentukan oleh Allah semenjak dia masih dalam kandungan atau rahim ibunya," tulis Buya Alfis.