Jumat 12 Dec 2025 07:59 WIB

Naskah Khutbah Jumat: Ikhtiar, Tawakal, dan Sabar

Sabar menjadi kunci utama dalam menghadapi segala ketentuan Allah SwT.

Naskah Khutbah Jumat: Ikhtiar, Tawakal, dan Sabar
Foto: AP Photo/Francisco Seco
Naskah Khutbah Jumat: Ikhtiar, Tawakal, dan Sabar

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Noval Sahnitri, Ketua Bidang KDI PW IPM Lampung

اْلحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ بِالْهُدَى وَدِيْنِ الْحَقِّ لِيُظْهِرَهُ عَلَى الدِّيْنِ كُلِّهِ وَكَفَى بِاللَّهِ شَهِيْدًا أَشْهَدُ أَنْ لاَإِلهَ إِلاَّاللَّهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللَّهِ أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللَّهِ وَقَالَ اللَّهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْمِ: يَآأَيُّهَا ​​​​الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا اتَّقُوْا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ، وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: اِتَّقِ اللَّهَ حَيْثُمَا كُنْتَ وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ

Baca Juga

Jamaah sidang Jumat yang berbahagia

Dalam kehidupan kita sebagai manusia, menurut Epictetus seorang tokoh filsuf Yunani Kuno ada hal-hal dibawah kendali (tergantung pada) kita, ada hal-hal yang tidak dibawah kendali (tidak tergantung pada) kita.

Pertama hal-hal yang dibawah kendali kita, pada prinsipnya secara umum bersifat merdeka (bebas), tidak terikat, tidak terhambat. Berikut hal-hal yang dibawah kendali kita, pertimbangan atau persepsi kita, keinginan kita, tujuan kita dan segala sesuatu yang merupakan pikiran dan tindakan kita sendiri.

Allah SwT berfirman dalam surat Ar Ra’du ayat 11

لَهٗ مُعَقِّبٰتٌ مِّنْۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهٖ يَحْفَظُوْنَهٗ مِنْ اَمْرِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتّٰى يُغَيِّرُوْا مَا بِاَنْفُسِهِمْۗ وَاِذَآ اَرَادَ اللّٰهُ بِقَوْمٍ سُوْۤءًا فَلَا مَرَدَّ لَهٗ ۚوَمَا لَهُمْ مِّنْ دُوْنِهٖ مِنْ وَّالٍ ١١ ( الرّعد/13: 11)

Baginya (manusia) ada (malaikat-malaikat) yang menyertainya secara bergiliran dari depan dan belakangnya yang menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum hingga mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka. Apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, tidak ada yang dapat menolaknya, dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia. (Ar-Ra'du/13:11)

Jamaah sidang Jumat yang berbahagia

Menurut Buya Hamka dalam tafsir al-Azhar, terdapatlah bunyi wahyu bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau tidak kaum itu sendiri yang terlebih dahulu mengubah nasibnya. Di situ terdapat ikhtiar manusia. Dan ikhtiar itu terasa sendiri oleh masing-masing kita. 

Kita harus berusaha sendiri merubah nasib kepada yang lebih baik, mempertinggi mutu diri dan mutu amal, melepaskan diri dari perbudakan dari yang selain Allah. Kita harus berusaha mencapai kehidupan yang lebih bahagia dan lebih maju. Tetapi kita pun mesti insaf bahwa tenaga kita sebagai Insan amat terbatas.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement