REPUBLIKA.CO.ID,DEPOK -- Seorang mukmin hendaknya selalu berhati-hati dalam menjalankan hidup. Namun, bukan berarti orang beriman tidak pernah melakukan kesalahan.
Hanya saja, orang beriman seharusnya tak melakukan kesalahan yang sama dua kali. Ini berdasarkan sebuah hadits:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يُلْدَغُ الْمُؤْمِنُ مِنْ جُحْرٍ وَاحِدٍ مَرَّتَيْنِ
“Tidak selayaknya seorang mukmin dipatuk ular dari lubang yang sama sebanyak dua kali.” (HR. Bukhari)
Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah II yang diterbitkan oleh Pustaka Kalbumenjelaskan soal hadits ini. Menurut Buya, orang yang benar-benar beriman tidak akan melakukan kesalahan yang sama dua kali.
Sebab, hanya orang yang bodoh saja yang bisa mengalami hal tersebut. Buat orang yang benar-benar punya keimanan, orang tersebut tidak akan melakukan dosa atau kesalahan yang sama.
Karena, dia sudah melakukan suatu kesalahan maka dia akan langsung menyadarinya. Setelah itu, dia akan bertaubat kepada Allah dengan sungguh-sungguh.
Allah berfirman dalam surat An Nisa ayat 17:
إِنَّمَا ٱلتَّوْبَةُ عَلَى ٱللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ ٱلسُّوٓءَ بِجَهَٰلَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِن قَرِيبٍ فَأُو۟لَٰٓئِكَ يَتُوبُ ٱللَّهُ عَلَيْهِمْ ۗ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا
Innamat-taubatu 'alallāhi lillażīna ya'malụnas-sū`a bijahālatin ṡumma yatụbụna ming qarībin fa ulā`ika yatụbullāhu 'alaihim, wa kānallāhu 'alīman ḥakīmā
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, maka mereka itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.