Ketika kenikmatan dunia diberikan sepenuhnya kepada seorang hamba, maka yang terjadi kemungkinan besar ialah dia tidak lagi bertakwa kepada Allah SWT, baik dengan meninggalkan amal shaleh atau dengan melakukan kemaksiatan. Karena itu, ketika dibukakan dunia untuk seorang hamba, hendaknya waspada terhadap akibat buruk dan godaannya.
Dalam keberlimpahan harta itu terdapat keinginan atau hasrat terhadap sesuatu, persaingan, kesenangan untuk menikmatinya sendirian. Hal-hal ini yang bisa mendominasi dirinya. Karena harta diinginkan oleh semua orang, maka terjadilah permusuhan antar manusia sehingga memicu adanya konflik yang berujung pada kehancuran.
Nabi SAW juga mengingatkan bahwa beliau SAW tidak khawatir ketika umatnya melakukan hal-hal terlarang karena suatu kesalahan, sebab Allah SWT akan memberikan ampunan untuk mereka. Tetapi yang dikhawatirkan Nabi SAW adalah ketika umatnya melakukan maksiat atau hal terlarang itu dengan sengaja, padahal mereka tahu itu dilarang.