Senin 06 Nov 2023 06:00 WIB

Jawaban Alquran pada Orang yang Suka Mengagungkan Dunia

orang-orang kafir senantiasa berupaya untuk melemahkan keimanan Muslim.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi harta
Foto: Republika.co.id
Ilustrasi harta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Orang-orang kafir senantiasa menggunakan ukuran segala sesuatu perbuatan berdasarkan materi dunia baik kekayaan, pangkat atau pun jabatan. Oleh karenanya orang-orang kafir senantiasa berupaya untuk melemahkan keimanan dan ketakwaan orang Muslim dengan mengolok-olok Muslim sambil memamerkan harta kekayaan yang mereka miliki untuk maksud menjatuhkan orang muslim. 

Seolah mereka memberi pesan pada kaum Muslim bahwa tanpa menyembah Allah mereka bisa memperoleh kekayaan, pangkat dan jabatan. Sedang ibadah yang dilakukan Muslim tidak dapat mendatangkan kekayaan, pangkat dan jabatan dan materi dunia lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT:

Baca Juga

وَإِذَا تُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا

Artinya: Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata kepada orang-orang yang beriman: "Manakah di antara kedua golongan (kafir dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat pertemuan(nya)?" (Alquran surat Maryam ayat 73).

Dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa  ketika ayat-ayat Allah dibacakan atau diberitahukan kepada mereka agar tidak menyekutukan Allah dan agar mengikuti mengikuti risalah RasulNya, maka kaum kafir itu justru mengeluarkan pernyataan yang menantang kaum Muslim. 

Ketika ayat Allah dibacakan pada mereka, orang kafir itu  mengatakan pada kaum Muslim bahwa  tanpa membaca Alquran mereka bisa kaya dan memiliki pangkat serta jabatan. Maka Allah SWT memberikan jawaban atas pernyataan orang-orang kafir itu. Allah berfirman: 

وَكَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُمْ مِنْ قَرْنٍ هُمْ أَحْسَنُ أَثَاثًا وَرِئْيًا

Artinya: Berapa banyak umat yang telah Kami binasakan sebelum mereka, sedang mereka adalah lebih bagus alat rumah tangganya dan lebih sedap dipandang mata (Alquran surat Maryam ayat 74).

Pada ayat ini Allah SWT menjawab pernyataan kaum kafir sekaligus menjadi hujjah bagi kaum Muslim bahwa sudah banyak orang-orang kafir sebelum diutusnya nabi Muhammad SAW dan sebelum diturunkannya Alquran yang mereka semua memiliki harta kekayaan yang berlimpah, pangkat dan jabatan yang tinggi, rumah dan istana yang megah. Misalnya saja kaum 'Ad, Firaun dan kaumnya, kaum Tsamud, dan lainnya. Namun demikian mereka semua bersama kekayaannya, pangkatnya, istananya yang megah justru hancur lebur oleh kekuasaan Allah SWT.

Kenikmatan seperti kekayaan, pangkat atau jabatan yang dimiliki oleh orang-orang kafir atau pun orang fasik adalah bentuk istidraj atau pemberian yang terdapat murka Allah. Di mana kenikmatan itu justru semakin membuatnya semakin hancur dan melipat gandakan dosanya. 

Allah berfirman: 

قُلْ مَنْ كَانَ فِي الضَّلَالَةِ فَلْيَمْدُدْ لَهُ الرَّحْمَٰنُ مَدًّا ۚ حَتَّىٰ إِذَا رَأَوْا مَا يُوعَدُونَ إِمَّا الْعَذَابَ وَإِمَّا السَّاعَةَ فَسَيَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ شَرٌّ مَكَانًا وَأَضْعَفُ جُنْدًا

Katakanlah: "Barang siapa yang berada di dalam kesesatan, maka biarlah Tuhan yang Maha Pemurah memperpanjang tempo baginya; sehingga apabila mereka telah melihat apa yang diancamkan kepadanya, baik siksa maupun kiamat, maka mereka akan mengetahui siapa yang lebih jelek kedudukannya dan lebih lemah penolong-penolongnya. (Surat Maryam ayat 75). 

Maka dalam ayat ini  Allah SWT meneguhkan kepada kaum Muslimin. Bahwa orang-orang kafir yang sesat akan berada semakin dalam pada kesesatannya, semisal dengan ditambahkan kekayaannya sehingga semakin kufur. Sehingga ketika kiamat, orang-orang kafir yang mengagung-agungkan kekayaannya, pangkat dan jabatannya itu akan mengetahui hal itu semua tidak berguna. Dan betapa rendah dan hinanya mereka pada hari kiamat serta tidak ada satu pun penolong mereka. 

 

 

 

 

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement