Jumat 20 Oct 2023 10:37 WIB

Khutbah Jumat: Kami Bersama Palestina

Dianjurkan mengangkat tema tentang Palestina saat khutbah Jumat.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Muhammad Hafil
Dianjurkan mengangkat tema tentang Palestina saat khutbah Jumat. Foto:   Warga Palestina memeriksa lokasi ledakan di rumah sakit al-Ahli, di Kota Gaza, Rabu, (18/10/2023).
Foto:

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Baitul Maqdis dan tempat-tempat suci di dalamnya, seperti Masjid Al-Aqsha, memiliki tempat yang tinggi di hati kaum muslimin. Tanah itu adalah bagian dari warisan  para Nabi dan Rasul yang diserahkan kepada umat Nabi Muhammad ﷺ.

Meski berbagai zaman dan peradaban silih berganti menempatinya, Baitul Maqdis kemudian sepenuhnya dimiliki oleh umat Nabi Muhammad ketika Kaisar Romawi menyerahkannya kepada Khalifah Umar bin Khattab, lima belas tahun setelah Hijrah.

Ketika memasuki pelataran Masjid Al-Aqsha Umar bin Khattab berseru, “Demi Allah. Inilah masjid Nabi Daud ‘alaihissalam, Rasulullah ﷺ telah mengabarkan kepada kami bahwa di sinilah beliau di-Isra-kan.”

Setelah berpuluh tahun dimiliki oleh kaum muslimin, para penjajah kembali menguasai tanah suci itu hingga kemudian Sultan Shalahuddin Al-Ayyubi berjuang dan berhasil membebaskannya kembali ke pangkuan umat Islam.

Namun hari ini, penjajahan itu sekali lagi menimpa kaum muslimin. Yahudi Zionis Israel terus berusaha menghabisi dan mengusir kaum muslimin yang menempati tanah Palestina. Mereka ingin merebut Baitul Maqdis yang diklaim milik orang-orang Yahudi. Klaim itu tentu batal dan tertolak sebab Allah ﷻ telah menyebutkan bahwa bumi dan tanah suci yang ada di dalamnya adalah milik orang-orang saleh.

Allah ﷻ berfirman dalam Surat Al-Anbiya’ ayat 105 

وَلَقَدْ كَتَبْنَا فِى الزَّبُوْرِ مِنْۢ بَعْدِ الذِّكْرِ اَنَّ الْاَرْضَ يَرِثُهَا عِبَادِيَ الصّٰلِحُوْنَ

“Sungguh, Kami telah menuliskan di dalam Zabur setelah (tertulis) di dalam Az-Zikr (Lauh Mahfuz) bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba-hamba-Ku yang saleh.”

Al-Baghawi dalam tafsirnya menyebutkan bahwa sebagian mufasir mengatakan maksud dari “al-ardhu atau bumi” dalam ayat tersebut adalah tanah suci (termasuk Baitul Maqdis) yang akan diwarisi oleh orang yang saleh.

Umat Islam adalah pewaris sejati dari setiap hukum ilahi sebelumnya, dan kita lebih berhak dalam mengikuti setiap syariat dari para Nabi dan Rasul yang diturunkan kepada Nabi Muhammad ﷺ.

Ketika datang ke Kota Madinah,  Nabi ﷺ bertemu dengan orang Yahudi yang sedang berpuasa pada hari ‘Asyura dan mengatakan bahwa itu adalah hari ketika Allah menyelamatkan Musa dan kaumnya, serta menghancurkan Fir’aun dan kaumnya. Nabi ﷺ kemudian bersabda, “Kami lebih berhak atas Musa daripada kalian,” dan kemudian Beliau berpuasa pada hari itu dan memerintahkan kaum muslimin untuk berpuasa juga. (HR. Al-Bukhari: 2004)

Ya Allah, kembalikanlah Al-Aqsha kepada kami dan anugerahkanlah kepada kami kesempatan untuk beribadah di sana sebelum kami meninggal.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.

Yahudi Adalah Kaum Yang Dilaknat Allah

Yahudi Bani Israel adalah kaum yang banyak disebutkan di dalam Al-Qur’an dengan sifat-sifat yang zalim, suka menyembunyikan kebenaran, kerap berbuat kerusakan, hobi mengobarkan api peperangan, bahkan disebutkan bahwa mereka adalah kaum yang tega membunuh para Nabi dan Rasul.

Sifat-sifat yang termaktub dalam Al-Qur’an tersebut, telah mendarah daging dalam diri umat Yahudi Zionis Israel yang kini menjajah negeri Palestina. Yahudi Zionis Israel dengan terang-terangan menunjukkan kekejaman dan kebengisannya pada semua kalangan rakyat Palestina. Tua, muda, wanita, hingga anak-anak, mereka tak luput dari serangan dan amukan tentara Israel. 

Di dalam Al-Qur’an, terdapat kurang lebih dua puluh dua sifat Yahudi Bani Israel yang telah Allah ﷻ firmankan dan mereka adalah kaum yang dilaknat oleh Allah ﷻ sebagaimana firman-Nya

لُعِنَ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ بَنِي إِسْرَائِيلَ عَلَىٰ لِسَانِ دَاوُودَ وَعِيسَى ابْنِ مَرْيَمَ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَكَانُوا يَعْتَدُونَ

“Telah dilaknati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS. Al-Maidah: 78)

Juga firman-Nya

وَقَالَتِ الْيَهُودُ يَدُ اللَّهِ مَغْلُولَةٌ ۚ غُلَّتْ أَيْدِيهِمْ وَلُعِنُوا بِمَا قَالُوا ۘ بَلْ يَدَاهُ مَبْسُوطَتَانِ يُنْفِقُ كَيْفَ يَشَاءُ

“Orang-orang Yahudi berkata, ‘Tangan Allah terbelenggu’, sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dilaknat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu. (Tidak demikian), tetapi kedua-dua tangan Allah terbuka; Dia menafkahkan sebagaimana Dia kehendaki.” (QS. Al-Maidah: 64)

Dari seluruh sifat buruk tersebut maka tidak mengherankan jika solusi berdamai tidak pernah akan mereka terima dan penjajahan akan terus dilakukan hingga kaum muslimin terusir dari tanah Palestina. Oleh sebab itu, dengan segenap daya dan upaya yang bisa kita lakukan, mari tunjukkan simpati dan kepedulian terhadap sesama kaum beriman. 

Jama’ah sidang Jum’at yang dirahmati Allah ﷻ.

Tiga hal tersebut kiranya cukup menjadi alasan untuk berdiri berjuang di barisan rakyat Palestina. Pertama, karena mereka adalah saudara seiman kita. Kedua, karena tanah air mereka adalah tempat suci milik umat Islam. Ketiga, karena Yahudi Zionis Israel adalah penjajah dan kaum yang dilaknat oleh Allah ﷻ sehingga sungguh mengherankan jika kita masih salah untuk memihak. 

Mari kita bantu kaum muslimin di Palestina dengan harta, tenaga, waktu, dan tentu saja doa kita kepada Allah ﷻ. Mari terus suarakan kebenaran dengan cara yang baik untuk melawan propaganda dan kebohongan yang dibuat oleh para penjajah dan pendukungnya.

Semoga Allah ﷻ menolong kaum muslimin yang terzalimi dan memasukkan kita semua ke dalam golongan yang mendapat ampunan serta ridha dari-Nya. 

بارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم

Khutbah Kedua

الحَمْدُ للهِ وَكَفَى وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَاأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ 

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِى بِتَقْوَاللهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقٌوْنَ أَمَّا بَعْدُ

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى ألِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى ألِ إِبْرَاهِيْمَ ِفي اْلعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدُّعَاءِ. اللَّهُمَّ اجْعَلْ جَمْعَنَا هَذَا جَمْعاً مَرْحُوْماً، وَاجْعَلْ تَفَرُّقَنَا مِنْ بَعْدِهِ تَفَرُّقاً مَعْصُوْماً، وَلا تَدَعْ فِيْنَا وَلا مَعَنَا شَقِيًّا وَلا مَحْرُوْماً

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالعَفَافَ وَالغِنَى.اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ أَنْ تَرْزُقَ كُلاًّ مِنَّا لِسَاناً صَادِقاً ذَاكِراً، وَقَلْباً خَاشِعاً مُنِيْباً، وَعَمَلاً صَالِحاً زَاكِياً، وَعِلْماً نَافِعاً رَافِعاً، وَإِيْمَاناً رَاسِخاً ثَابِتاً، وَيَقِيْناً صَادِقاً خَالِصاً، وَرِزْقاً حَلاَلاً طَيِّباً وَاسِعاً، يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ

اللَّهُمَّ أَعِزَّ الإِسْلاَمَ وَالْمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ الْعَنْ كَفَرَةَ أَهْلَ الْكِتَابِ الَّذِيْنَ يَصُدُّونَ عَنْ سَبِيْلِكَ وَيُكَذِّبُونَ رُسُلَكَ وَيُقَاتِلُونَ أَوْلِيَائَكَ

اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ، اللَّهُمَّ انْصُرْهُمْ عَلَى أَعْدَاءِهِمْ وَمَنْ عَاوَنَهُمْ مِنَ الْمُنَافِقِيْنَ، اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمْيَهُمْ وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ

 رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ

رَبَّنَا أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا، وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ. ،وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً، وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمِّدِِ وَّعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالَمِينَ

 

(Khutbah Jumat ini dikutip dari laman resmi Ma'had Ali An Nuur Sukoharjo)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement