Guru Besar Hukum Islam di Mesir Ahmad Karima memaparkan, dalam sudut pandang Islam, umat Muslim tidak mencari-cari apa yang disembunyikan syariat. Misalnya, selama ini sering terdengar bahwa ada malaikat dan jin di luar bumi.

"Dan kita meyakini itu dan dunia nyata yang kita rasakan ini. Jika tidak meyakini, maka kita akan berhenti berkata 'Allah Maha Mengetahui," jelasnya.

Dalam konteks demikian, Karima mengingatkan firman Allah SWT yang ada dalam Surat Al Isra ayat 36: "Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan dan hati nurani, semua itu akan diminta pertanggungjawabannya."

Ulama Al Azhar Kairo Mesir Hamdallah Al Safti menjelaskan, ide tentang keberadaan makhluk asing di luar bumi bukanlah tesis baru dalam pemikiran manusia. Ada banyak teori dan pemikir serta ilmuwan yang mencoba meneliti hal tersebut.

Bahkan sebagian ulama menunjukkan adanya alam lain di luar bumi selain dunia jin, manusia dan malaikat. Allah SWT berfirman, "Di antara (ayat-ayat) tanda-tanda-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan makhluk-makhluk yang melata Yang Dia sebarkan pada keduanya. Dan Dia Maha Kuasa mengumpulkan semuanya apabila dikehendaki-Nya." (QS. Asy Syura ayat 29)

Ayat tersebut menunjukkan adanya makhluk hidup di langit dan di bumi. Langit dalam bahasa Arab itu berarti sesuatu yang ada di atas atau di ketinggian. Segala sesuatu yang ada di atas adalah langit. Dengan demikian, planet-planet juga disebut langit.

Sebagian ulama dalam menafsir Surat Asy Syura ayat 29, berpandangan bahwa tidak masalah jika ayat tersebut menjadi rujukan tentang adanya alam lain di luar bumi. Namun tentu saja, ayat-ayat tersebut terbuka untuk lebih dari satu penafsiran.

Ikuti Whatsapp Channel Republika