Dengan demikian, semut-semut yang lemah dan terluka serta yang sudah tua atau masih kecil, bisa melewati rintangan itu dengan selamat. Pembuatan jembatan ini adalah merupakan perintah dari seorang ratu semut yang memimpin kerajaan mereka.
Kerajaan semut pun terdapat yang anggota-anggotanya bertugas untuk memberikan masukan kepada ratu, dalam menetapkan setiap keputusan yang akan diambilnya, terlebih pada saat-saat genting.
Di kerajaan semut ini, yang menjadi pemimpin adalah semut betina dan bukan semut jantan. Karenanya mereka hanya memiliki ratu, dan tidak memiliki raja. Fenomena ini, merupakan hal yang biasa terjadi dalam kelompok serangga.
Adapun sebabnya, dikarenakan bentuk tubuh sang ratu yang besar dan peranan penting yang dimainkannya. Di mana serangga jantan memiliki peranan yang kurang penting dibanding peranan serangga betina.
Semut betina memiliki tugas antara lain, mendidik, menjaga dan mengawasi pertumbuhan anak-anaknya, menyiapkan dan menyimpan persedian makanan. Adapun jantannya, hanya bertugas untuk mempertahankan dan membela kehidupan mereka.
Baca juga: Alquran Menggetarkan Hati Mualaf Monica Witt, Mantan Intelijen Amerika Serikat
Untuk itu, mereka akan mendapatkan imbalan dengan dipenuhinya semua kebutuhan pokok mereka tanpa harus berpayah-payah bekerja. Semua ini berjalan berdasarkan perintah dari ratu dan para pembantunya.
Tentunya, interaksi yang terjadi antara sesama semut membutuhkan suatu media komunikasi. Dan sesuai penelitian, terdapat bukti bahwa semut ini mempunyai bahasa yang mereka gunakan untuk saling berkomunikasi di antara sesama mereka, sehingga kehidupan mereka bisa berjalan secara teratur dan tertib.