Selasa 19 Apr 2022 04:15 WIB
Belajar Kitab

Tafsir Alquran tentang Mimpi

Muntakhab Al-Kalam Fi Tafsir Al-Ahlam, Kitab Tafsir tentang Mimpi

Rep: Syahruddin el-Fikri/ Red: Agung Sasongko
Makna tafsir tentang mimpi
Foto:
Mimpi Buruk. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.Id, JAKARTA -- Berkenaan dengan mimpi-mimpi ini, salah seorang ulama menulis sebuah kitab yang berjudul Muntakhab al-Kalam fi Tafsir al-Ahlam. Kitab ini dinisbahkan pengarangnya kepada Abu Bakar Muhammad Ibn Sirin (wafat 110 H). Sebenarnya, pengarang aslinya adalah Abu Sa'ad (Sa'id) Abd al-Malik al-Wa'iz al-Kharkusyi.

Kitab ini terdiri atas 59 bab yang membahas permasalahan mimpi dan tabirnya (tafsirnya). Seperti diketahui, mimpi ada yang baik dan yang buruk. Pembahasan pembuka dimulai dengan kisah seorang hamba yang melihat dirinya dalam kekuasaan Allah saat tidurnya. Kemudian, pembahasan diakhiri dengan kisah mimpi dari orang-orang yang saleh.

Secara perinci, kitab itu di antaranya mengupas tabir (tafsir) mimpi dari berbagai sudut. Kemudian, dilanjutkan dengan kaidah umum dalam menafsirkan mimpi, seperti adab tafsir mimpi, waktu dalam menafsirkan mimpi, mimpi yang boleh diyakini, hal-hal prinsip dalam menafsirkan mimpi, serta menafsirkan mimpi berdasarkan watak, waktu, dan keadaan.

Permasalahan lainnya yang dibahas adalah kedudukan roh dan jiwa saat mimpi, cara menafsirkan mimpi berdasarkan nama, makna dan bahasa yang digunakan, mimpi yang benar, dan hal-hal yang harus dilakukan saat bermimpi tentang sesuatu yang tidak baik atau mimpi buruk. Setidaknya, semua persoalan mimpi dibahas oleh pengarangnya secara detail dan perinci.

Dari kitab Muntakhab ini, terdapat beberapa poin penting yang diperbincangkan Syekh Abu Saad al-Kharkushi. Terutama, berkaitan dengan hakikat mimpi dalam pandangan agama (syariat). Kemudian, hal-hal yang seharusnya dilakukan apabila ingin membuktikan kebenaran mimpinya. Tak lupa, pengarang juga menjelaskan adab menafsirkan mimpi dan membedakan antara mimpi yang baik dan buruk.

Kitab ini sangat menarik dipelajari. Bukan hanya karena isinya yang tidak umum dan ramai diperbincangkan, tetapi gaya bahasa yang dipergunakan sangat mudah untuk dipahami. Hal ini menunjukkan kualitas dari seorang pengarang yang sangat menguasai gramatika dan sastra dalam bahasa Arab (nahwu dan sharaf).

Bahkan, sejumlah penahkik kitab, seperti Abd al-Rahman al-Juzu, Yusuf al-Shaikh Muhammad, Saleh Uthman Abd al-Hamid, Samar Muhammad Dahir, dan Zuhair Syafiq al-Kabby, memuji isi kitab ini dan memberikan sejumlah syarah (penjelasan) atas permasalahan yang diungkapkan sang pengarang, Abu Sa'ad al-Kharkushi.

Dalam bab pertama, dijelaskan bahwa siapa yang bermimpi seolah-olah ia berada di hadapan Allah SWT dan Allah SWT melihatnya. Jika yang bermimpi itu orang-orang saleh, mimpinya adalah mimpi rahmat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement