Kamis 20 Nov 2025 16:00 WIB

Penjelasan Ulama Soal Mengulang Doa dalam Sholat

Sholat adalah ibadah murni dan nabi telah mengajarkan tata cara dan bacaannya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Ilustrasi sholat malam
Foto: Republika/Daan Yahya
Ilustrasi sholat malam

REPUBLIKA.CO.ID, MAKKAH -- Sebagian umat Islam mungkin ada yang membaca atau mengulang-ulang doa dalam sholatnya dengan harapan Allah akan melindungi harta dan keluarganya. Namun, seperti apa pandangan ulama terhadap doa yang diulang-ulang dalam sholat?

Dalam bukunya yang berjudul M. Quraish Shihab Menjawab 1001 Soal Keislaman yang Patut Anda Ketahui , M Quraish Shihab berpandangan bahwa tidaklah pada tempatnya mengulang-ulang suatu doa yang tidak diajarkan Nabi dalam sholat.

Baca Juga

Menurut dia, memohon perlindungan kepada Allah menyangkut keluarga dan harta benda sebaiknya dilakukan setelah sholat, dan bukan dalam sholat. Apalagi, menurut dia, doa itu bukanlah suatu yang dibisikkan oleh hati tapi harus diucapkan, meskipun hanya didengar oleh diri sendiri.

Dalam kitabnya yang berjudul al-Majmu’, Imam an-Nawawi menjelaskan bahwa doa dalam sholat memang tidak membatalkan sholat. Hanya saja, ada dua macam doa yang dapat tergambar ketika orang sholat, yaitu doa dalam bahasa Arab dan doa bukan dalam bahasa Arab.

Menurut M Quraish, para ulama sependapat tentang bolehnya membaca doa dalam bahasa Arab yang diajarkan oleh Nabi Muhammad Saw. Sementara itu, mereka berbeda pendapat tentang boleh-tidaknya membaca doa yang tidak pernah diajarkan oleh Nabi, meskipun dalam bahasa Arab. Hal ini berkaitan dengan pemahaman tentang larangan berbicara atau mengucapkan kata-kata yang tidak pernah diajarkan oleh nabi.

Sebagai diketahui, sholat adalah ibadah murni dan nabi telah mengajarkan tata cara dan bacaannya. Atas dasar itu, Nabi Saw bersabda dalam sebuah hadits yang sangat populer, “Shalatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat.”

Namun, M Quraish sendiri cenderung membenarkan bahwa kita dibolehkan berdoa dengan doa apapun, baik yang pernah diajarkan Nabi maupun yang tidak, dalam bahasa Arab maupun bukan dalam bahasa Arab. Bukankah Nabi Saw mengajarkan,

“Sedekat-dekat seseorang kepada Allah adalah sewaktu dia bersujud. Karenanya, perbanyaklah berdoa ketika itu.” Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim, Abu Daud, dan an-Nasa’i dari Abu Hurairah.

photo
Infografis Hal-Hal Makruh saat Sholat - (Dok Republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement