Senin 22 Sep 2025 10:09 WIB

Cara Dzikir Khas Tarekat Qadiriyah Syekh Abdul Qadir Jailani

Cara Dzikir Khas Tarekat Qadiriyah Syekh Abdul Qadir Jailani diikuti banyak orang.

Ilustrasi orang berdzikir
Foto: Republika/Thoudy Badai
Ilustrasi orang berdzikir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tarekat Qadiriyah, yang didirikan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani, memiliki cara dzikir yang khas dan mendalam untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Cara berdzikir seperti ini diamalkan oleh jutaan orang dari berbagai kawasan. Berdasarkan sejumlah literatur, pengikut tarekat Qadiriyah tersebar di Yaman, Turki, Mesir, India, Afrika, dan Asia.

Baca Juga

Tulisan ini akan menjelaskan secara ringkas tapi padat tentang metode khusus dzikir dalam Tarekat Qadiriyah yang diwariskan dari Syekh Abdul Qadir al-Jailani:

Cara berdzikir kalimat tahlil

Dzikir “Lā ilāha illallāh” (لا إله إلا الله) adalah dzikir inti tarekat.

Biasanya dibaca dengan tathbiq (menekan lidah ke langit-langit) sambil menundukkan kepala, seolah menafikan semua selain Allah dari hati.

Kadang dilafazkan dengan suara keras (jahr), kadang dengan hati (sirr).

Dzikir Nama Allah: “Allāh, Allāh” (الله الله)

Dibaca berulang-ulang dengan penuh rasa cinta dan kerendahan hati.

Biasanya dilakukan dalam khalwat (menyendiri) atau majelis dzikir berjamaah.

Tujuannya meneguhkan kehadiran Allah dalam hati.

Istighfar: “Astaghfirullāh” (أستغفر الله)

Dibaca dalam jumlah banyak sebagai pembersih hati.

Syekh Abdul Qadir menekankan istighfar sebelum dan sesudah dzikir tauhid agar hati suci dari dosa.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement