REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Betapa baiknya Allah. Sang Mahapencipta memberikan unta ajaib kepada Kaum Tsamud. Unta yang susunya tak pernah habis, selalu turah-turah untuk dikonsumsi banyak orang. Dari susu itu, mereka membuat banyak olahan makanan dan minuman lezat. Namun unta itu mereka bunuh. Tak hanya itu, Kaum Tsamud juga diberikan nabi yang berakhlak mulia, Nabi Shalih, tapi juga hendak dihabisi nyawanya.
Begitulah sekilas kisah dakwah Nabi Shalih kepada Kaum Tsamud. Mereka adalah kaum yang luar biasa hebat, kumpulan orang kreatif yang mampu mengukir bukit batu untuk menjadi tempat tinggal yang indah dan bernilai tinggi. Jejak peninggalan mereka berupa Hegra atau al Hijr yang disebut juga al Ula dan Madain Shalih. Situs tersebut termasuk keajaiban dunia, karena bernilai seni yang sangat tinggi.
Namun nilai seni dan kehebatan karya tersebut tidak menjadikan orang-orang Tsamud semakin tunduk kepada Allah. Mereka justru menjadi sombong lagi mengingkari nikmat Allah. Firman Allah dalam Surah Hud berikut ini merekam bagaimana Nabi Shalih berdakwah kepada mereka,
۞ وَإِلَىٰ ثَمُودَ أَخَاهُمْ صَٰلِحًا ۚ قَالَ يَٰقَوْمِ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ مَا لَكُم مِّنْ إِلَٰهٍ غَيْرُهُۥ ۖ هُوَ أَنشَأَكُم مِّنَ ٱلْأَرْضِ وَٱسْتَعْمَرَكُمْ فِيهَا فَٱسْتَغْفِرُوهُ ثُمَّ تُوبُوٓا۟ إِلَيْهِ ۚ إِنَّ رَبِّى قَرِيبٌ مُّجِيبٌ
Wa ilā ṡamụda akhāhum ṣāliḥā, qāla yā qaumi’budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, huwa ansya`akum minal-arḍi wasta’marakum fīhā fastagfirụhu ṡumma tụbū ilaīh, inna rabbī qarībum mujīb
61. Dan kepada Tsamud (Kami utus) saudara mereka Shaleh. Shaleh berkata: “Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)”.