REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Ulama terkemuka dalam dunia Islam, Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari dalam kitab Al-Hikam menjelaskan orang yang meminta kepada Allah SWT dan meminta kepada selain Allah SWT. Syekh Athaillah memberikan perspektif lain dalam memaknai meminta kepada Allah SWT dan meminta kepada selain-Nya.
طلبك منه اتّهام له وطلبك له غيبة منك عنه وطلبك لغيره لقلّة حيائك منه وطلبك من غيره لوجود بعدك منه
“Permintaanmu dari-Nya adalah suatu tuduhan bagi-Nya, dan permintaanmu bagi-Nya adalah suatu ketidaklihatan bagimu dari-Nya, dan permintaanmu bagi selain-Nya adalah karena sedikitnya rasa malumu kepada-Nya, dan permintaanmu dari selain-Nya adalah karena kejauhanmu dari-Nya.” (Syekh Ibnu Athaillah as-Sakandari, Al-Hikam)
Ketika kamu berdoa kepada Allah SWT dan memohon sesuatu, kemudian kamu berprasangka bahwa kamu tidak akan mendapatkannya, kecuali berdoa, berarti kamu menuduh-Nya dengan dusta.
Walaupun kamu tidak meminta sesuatu kepada-Nya, namun jika itu adalah bagian kamu, maka Allah SWT akan memberikannya. Doa yang kamu panjatkan adalah bukti kefakiran dan kebutuhan kamu kepada-Nya.