REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manusia ini adalah mesin yang paling kompleks di alam semesta, dengan sel, jaringan, organ, dan sistem yang begitu rumit, tepat, dan sempurna sehingga ilmuwan yang paling berpengetahuan sekalipun tidak dapat sepenuhnya memahami struktur dan fungsinya.
Manusia memiliki jiwa di mana perasaan dan emosi, keinginan, nilai, kebutuhan, dan prinsip berbenturan, yang karakteristiknya tidak dapat sepenuhnya dipahami oleh psikolog yang paling berpengetahuan.
Manusia memiliki pikiran, prinsip, aksioma, kekuatan kognitif, analitis, dan kreatif yang membuatnya memenuhi syarat untuk menjadi penguasa dan sebaik-baik makhluk.
Alquran mengajak manusia berpikir tentang kebesaran Allah SWT melalui kompleksitas dan keajaiban tubuh. Tubuh kita yang kita tinggali adalah hal yang paling dekat dengan kita, ini adalah fakta-fakta yang diakui yang telah diketahui oleh para dokter selama puluhan tahun, dan tidak perlu diperdebatkan lagi,
وَفِي أَنْفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ
“Dan (juga) pada dirimu sendiri. Maka apakah kamu tidak memperhatikan?.” (Adz-Dzariyat ayat 21) .
Alquran juga telah berbicara tentang kesempurnaan sistem tubuh manusia ini ini dengan istilah, bentuk yang sebaik-baiknya. Allah SWT berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (QS at-Tin ayat 4).
BACA JUGA: Israel, Negara Yahudi Terakhir dan 7 Indikator Kehancurannya di Depan Mata
Muhammad Ratib an-Nablusi, dalam kitabnya Mausu’at al-I’jaz al-‘Ilmi fi al-Quran wa as-Sunnah, menjelaskan keajaibana tubuh manusia, sebagaimana diisyaratkan Alquran tersebut.
Tubuh manusia, yang merupakan hal yang paling dekat dengan kita, memiliki tiga ratus ribu rambut di setiap kepala kita, setiap rambut memiliki bohlam, pembuluh darah, arteri, otot, saraf, kelenjar minyak, dan kelenjar pigmen.