REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR-- Melalui surat Al-Baqarah ayat 60, Allah mengingatkan kembali hamba-Nya untuk mensyukuri nikmat-Nya dengan tidak membuat kerusakan di atas bumi.
Artinya: "...Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah dan janganlah melakukan kejahatan di bumi dengan berbuat kerusakan.”
Ayat ini berbicara tentang nikmat yang Allah berikan kepada umat manusia serta perintah-Nya agar umat manusia menjaga bumi dan tidak berbuat atau melakukan perbuatan yang bisa merusak bumi. Karena apa-apa yang kita makan dan minum adalah dari tanah dan air yang ada di bumi.
Namun sayangnya, manusia kerap lupa karena nikmat yang berlimpah itu. Mereka menjadi serakah dan tidak pernah puas. Sebagaimana disebutkan dalam tafsir Al-Misbah, M. Quraish Shihab, bahwa sangat jelas Allah memerintahkan manusia untuk menjaga dan merawat lingkungan. Dalam ayat ini juga Allah meminta hambah-Nya untuk tidak berlebihan dalam pemakaian air.
Adanya mata air untuk setiap suku merupakan nikmat tersendiri, karena dengan demikian mereka tidak perlu bertengkar, dan dengan demikian pula persatuan dan kesatuan mereka dapat lebih terpelihara. Air tersebut pastilah segar, jernih dan bersih sebab lanjutan ayat di atas menyatakan, 'Makanlah al-mann dan as-salwā dan minumlah rezeki Allah, yakni air yang memancar itu dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan."
Maksud pesan terakhir ini antara lain adalah, jaga kelestarian alam, pelihara kebersihan lingkungan, jangan gunakan air berlebihan atau bukan pada tempatnya. Peringatan agar tidak melakukan pengrusakan di bumi, karena tidak jarang orang yang mendapat nikmat lupa diri dan lupa Allah sehingga terjerumus dalam kedurhakaan.
Begitu juga dalam tafsir Kementerian Agama RI menyebutkan bahwa Allah swt telah memperlihatkan mukjizat melalui para Nabi, sesuai dengan keadaan umat pada masa Nabi itu. Allah menyuruh mereka makan dan minum dari rezeki yang telah dilimpahkan kepada mereka, dan mereka dilarang untuk berbuat kezaliman atau berbuat kerusakan yang akan mengakibatkan kerugian dan hal-hal negatif bagi makhluk lainnya.