Ahad 07 Jul 2024 17:34 WIB

3 Hadits Rasulullah SAW Pangkal Islam Menurut Imam Ahmad: Dari Niat Hingga Bidah

Hadits adalah sumber kedua syariat Islam

Ilustrasi hadits. Hadits adalah sumber kedua syariat Islam
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Ilustrasi hadits. Hadits adalah sumber kedua syariat Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Terdapat tiga hadits yang menjadi dasar dan pangkal beragama. Penegasan ini disampaikan Imam Ahmad.

Dikutip Ibnu Rajab al-Hanbali dalam kitab Jami’ al-‘Ulum wa al-Hikam, Imam Ahmad menyatakan sebagai berikut:

Baca Juga

قال الإمام أحمد رحمه الله: أصول الإسلام على ثلاثة أحاديث: حديث عمر: ((إنما الأعمالُ بالنِّيَّات))، وحديث عائشة: ((مَنْ أحْدَثَ في أمْرِنا ما ليس منه، فهو رَدٌّ))، وحديث النُّعمان بن بشير: ((الحلالُ بَيِّنٌ، والحرامُ بيِّنٌ)).

Telah berkata Imam Ahmad, “Pangkal Islam itu ada tiga hadits yaitu hadits Umar: “Sesungguhnya amal itu tergantung niat”, hadits Aisyah: “Barang siapa yang memperbarui dalam urusan kami yang tidak ada darinya, maka tertolak”, hadits an-Nu’man bin Basyir: “Halal itu jelas, dan haram juga jelas.”

Pertama

عَنْ أَمِيرِ الْمُؤْمِنِينَ أَبِي حَفْصٍ عُمَرَ بْنِ الْخَطَّابِ رضي الله عنه قَالَ: سَمِعْت رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ: ((إنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ، وَإِنَّمَا لِكُلِّ امْرِئٍ مَا نَوَى، فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ وَرَسُولِهِ فَهِجْرَتُهُ إلى اللَّهِ وَرَسُولِهِ، وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا أَوْ امْرَأَةٍ يَنْكِحُهَا فَهِجْرَتُهُ إلى مَا هَاجَرَ إلَيْهِ))؛

Dari Amirul Mukminin, Abu Hafshah Umar bin al-Khattab radhiyallahu ‘anhu, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Amal itu tergantung niatnya, dan seseorang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, dan barang siapa yang hijrahnya karena dunia atau karena wanita yang hendak dinikahinya, maka hijrahnya itu sesuai ke mana ia hijrah.” (HR. Bukhari, Muslim, dan empat imam Ahli Hadits)

Kedua

عَنْ أُمِّ المُؤْمِنِيْنَ أُمِّ عَبْدِ اللهِ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ ﷺ: «مَنْ أَحْدَثَ فِي أَمْرِنَا هَذَا مَالَيْسَ مِنْهُ فَهُوَ رَدٌّ» رَوَاهُ البُخَارِيُّ وَمُسْلِمٌ وَفِي رِوَايَةٍ لِمُسْلِمٍ: «مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ

Dari Ummul Mukminin Ummu Abdillah Aisyah Radhiyallahu Anha, ia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, “Barangsiapa yang mengada-ngada dalam urusan kami ini yang bukan bagian darinya, maka ia tertolak.” (HR Al-Bukhari no 2697 dan Muslim no 1718). Dalam riwayat Muslim, memakai redaksi: "Barang siapa yang mengerjakan amalan tidak ada dalam perkara kami, maka dia tertolak."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement