Ahad 07 Jul 2024 06:00 WIB

3 Fenomena Sosial Tanda Kiamat Kecil yang Kini Bermunculan dari Hadits Rasulullah SAW

Kiamat adalah keniscayaan yang akan tiba

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi kiamat. Kiamat adalah keniscayaan yang akan tiba
Foto: Republika
Ilustrasi kiamat. Kiamat adalah keniscayaan yang akan tiba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tanda-tanda yang mengawali terjadinya kiamat tidak saja bersifat alamiah. Tetapi ada juga yang tampak secara sosial di kalangan masyarakat manusia.

Jika tanda-tanda alam semesta berupa fenomena kerusakan bumi dan langit, yang bersifat sosial berbentuk peristiwa yang muncul di tengah masyarakat. Terkait ini, Sayyid Sabiq menyampaikan bahwa tanda-tanda datangnya kiamat terbagi dua, yaitu tanda-tanda yang kecil (al-‘alamah as-sugra) dan tanda-tanda yang besar (al-‘alamah al-kubra).

Baca Juga

Di antara tanda-tanda yang kecil (al-‘alamah as-sugra) adalah diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir. Nabi Muhammad SAW mendapat amanat meluruskan akidah manusia yang menyimpang untuk kembali ke ajaran tauhid.

Risalah Nabi Muhammad SAW berlaku untuk semua umat sampai akhir zaman. Dengan demikian, setelah Nabi Muhammad SAW tidak ada Rasul lagi. Kenabian berakhir dengan wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sesudahnya, yang akan tiba adalah hari akhir yakni kiamat. Rasulullah SAW berpesan:

بُعِثْتُ أَنَا وَالسَّاعَةَ كَهَاتَيْنِ

"Aku diutus (oleh Allah) dan jaraknya dengan kiamat itu bagai dua jari ini. (Beliau bersabda demikian sambil menunjukkan jari telunjuk dan jari tengahnya)." (Riwayat Imam al-Bukhari dan Muslim dari Anas)

Pesan ini menjelaskan bahwa kurun waktu antara Nabi Muhammad SAW dengan tibanya hari akhir itu sedemikian dekat. Nabi Muhammad SAW adalah Nabi terakhir. Karenanya, antara dua peristiwa ini tidak ada lagi kejadian yang dianggap penting dalam kehidupan manusia.

Jarak antara keduanya sudah dekat, sedekat jarak antara jari telunjuk dan jari tengah. Namun demikian, tidak dijelaskan secara pasti kapan kiamat tiba, dan selang berapa lama setelah kenabiannya.

Dilansir dari buku Tafsir Ilmi: Kiamat Dalam Perspektif Alquran dan Sains yang disusun Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur'an Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama RI dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), 2011.

Dijelaskan bahwa ada riwayat yang mengisahkan pada suatu hari Malaikat Jibril bertanya kepada Rasulullah SAW tentang kapan kiamat akan terjadi.

مَتَى السَّاعَةُ قَالَ مَا الْمَسْئُولُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنْ السَّائِلِ وَسَأُخْبِرُكَ عَنْ أَشْرَاطِهَا إِذَا وَلَدَتْ الْأَمَةُ رَبَّهَا وَإِذَا تَطَاوَلَ رُعَاةُ الْإِبِلِ الْبُهْمُ فِي الْبُنْيَانِ فِي خَمْسٍ لَا يَعْلَمُهُنَّ إِلَّا اللَّهُ ثُمَّ تَلَا النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ { إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ }

Nabi Muhammad SAW menjawab, “Orang yang ditanya (tentang waktu terjadinya kiamat) tidak lebih tahu daripada penanya.”

Malaikat Jibril berkata, “(Kalau begitu), beritahulah aku tentang tanda-tandanya.”

Nabi SAW menjawab, "Yang ditanya tentang itu tidak lebih tahu dari yang bertanya. Tapi aku akan terangkan tanda-tandanya, (yaitu) jika seorang budak telah melahirkan tuannya, jika para penggembala kambing yang berkulit hitam berlomba-lomba membangun gedung-gedung selama lima masa, yang tidak diketahui lamanya kecuali oleh Allah."

Kemudian Nabi SAW membaca, "Sesungguhnya hanya pada Allah pengetahuan tentang hari kiamat." (QS Luqman Ayat 34). (HR Imam Bukhari)

Hadits serupa diriwayatkan..

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement