Kamis 20 Jun 2024 11:48 WIB

Rasulullah Sang Putra Makkah

Bukankah jejak genetis Rasulullah SAW berada pada jalur nasab yang mulia?

lustrasi Rasulullah Muhammad SAW.
Foto:

Pada kenyataannya, semua kemuliaan itu tak digubris kaum musyrik Makkah. Rasulullah justru diusir dan dibenci. Namun, kebenaran datang juga pada akhirnya. Kebenaran ini mem bawa Rasulullah dan para sahabat sebagai pemenang. Sungguh telah Kami ciptakan manusia dalam per juangan (yang terus-menerus). ( QS al-Balad ayat 4).

Hidup manusia penuh tantangan yang menuntutnya harus selalu bekerja keras bila ingin eksis dan tidak mau gagal. Semakin besar tantangan, semakin besar perjuangan yang diperlukan untuk mengatasinya, dan sema kin besar pula hasil yang akan diperoleh, seperti yang dialami, dilakukan, dan didapatkan Nabi Muhammad SAW, tulis Prof Dr Salman Harun lewat  Secangkir Tafsir Juz Terakhir.

Kita bisa melihat di dalam sirah betapa berat tantangan yang dihadapi Rasulullah SAW hingga beliau harus hijrah ke Madinah. Perlahan, beliau membangun kekuatan dan membuat konsolidasi di antara kaum muhajirin dan ansar. Hingga pada waktu yang di tentukan, Rasulullah SAW dan kaum Muslimin berhasil menaklukkan Makkah.

Ketika manusia berhasil memenang kan tantangan, dia berjaya secara ekonomi, politik, atau sosial. Janganlah mengira semua itu akan abadi. Semua itu ujian dari Yang Maha kuasa, apakah digunakan untuk kebaikan atau sebaliknya. Allah SWT Yang Mahakuasa atas segalanya dapat sewaktu-waktu menarik semua nikmat tersebut bila Dia menghendakinya.

Oleh karena itu,wajar jika kita diminta untuk meneladani Nabi SAW. Setiap sukses yang beliau peroleh tak membuatnya membusung dada. Kesuk sesan justru membuatnya semakin taat kepada Allah. Kejayaan justru membuatnya semakin berkhidmat kepada umat.

Kemenangan justru semakin membuatnya yakin untuk menegakkan kebenaran. Adakah ia mengira bahwa tak seorang pun berkuasa atas dirinya. (QS al-Balad: 5).

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement