Sabtu 21 Sep 2024 06:00 WIB

Allah Menyukai Kelembutan

Lembut merupakan salah satu nama Allah dalam asmaul husna.

Kubah masjid berlafaskan Allah (ilustrasi)
Foto: ANTARA
Kubah masjid berlafaskan Allah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Allah mencintai kelembutan. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi disebutkan:

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيْقٌ يُحِبُ الرِّفْقَ وَيُعْطِى عَلَى الرِّفْقِ مَا لاَ يُعطِِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَالاَ يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

Baca Juga

“Wahai Aisyah, sesunguhnya Allah itu Mahalembut dan mencintai kelembutan. Allah memberi kepada kelembutan hal-hal yang tidak diberikan kepada kekerasan dan sifat-sifat lainnya.”

Buya H Muhammad Alfis Chaniago dalam Indeks Hadits dan Syarah I menjelaskan, salah satu nama Allah yang terdapat dalam asmaul husna adalah al-latif yang berarti lembut. Allah berfirman dalam surat Yusuf ayat 100:

إِنَّ رَبِّى لَطِيفٌ لِّمَا يَشَآءُ ۚ إِنَّهُۥ هُوَ ٱلْعَلِيمُ ٱلْحَكِيمُ

 

inna rabbī laṭīful limā yasyā`, innahụ huwal-'alīmul-ḥakīm

Sesungguhnya Tuhanku Maha Lembut terhadap apa yang Dia kehendaki. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Dia selalu memberlakukan hambaNya dengan lembut, sehingga sebagai hambaNya, sudah sepatutnya kita berlaku lembut terutama kepada manusia, tirulah apa yang menjadi sifat Nabi Muhammad SAW yang digambarkan dalam Alquran surat Ali Imran ayat 159 di bawah ini:

فَبِمَا رَحْمَةٍ مِّنَ ٱللَّهِ لِنتَ لَهُمْ ۖ وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ ٱلْقَلْبِ لَٱنفَضُّوا۟ مِنْ حَوْلِكَ ۖ فَٱعْفُ عَنْهُمْ وَٱسْتَغْفِرْ لَهُمْ وَشَاوِرْهُمْ فِى ٱلْأَمْرِ ۖ فَإِذَا عَزَمْتَ فَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُتَوَكِّلِينَ

Fa bimā raḥmatim minallāhi linta lahum, walau kunta faẓẓan galīẓal-qalbi lanfaḍḍụ min ḥaulika fa'fu 'an-hum wastagfir lahum wa syāwir-hum fil-amr, fa iżā 'azamta fa tawakkal 'alallāh, innallāha yuḥibbul-mutawakkilīn

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement