Rabu 24 Apr 2024 14:31 WIB

Tafsir Al An'am Ayat 108: Islam Tegas Larang Menghina Agama Lain, Ini Hikmahnya

Ketika mereka menolak dan mencela, maka umat Muslim menghadapinya dengan kesabaran.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi
Foto:

Jika orang-orang mukmin mencela orang-orang musyrik, mereka pun akan mencela Allah secara tidak berdasar. Kondisi ini akan mengakibatkan celaan demi celaan yang melampaui batas, yang ujung-ujungnya justru membuat orang-orang mukmin geram.

Padahal, orang-orang yang menyembah selain Allah itu hanya tidak mengetahui bahwa perbuatan tersebut adalah penghinaan terhadap Allah. Mereka mencela tidak dengan pengetahuan yang cukup.

Mereka mencela Allah dengan menyebut sifat yang tidak mereka yakini sebagai sifat-Nya. Hal tersebut tentu harus dihindari. Artinya seorang Muslim tidak boleh mencela sesuatu yang dianggap suci oleh orang lain.

Saling memaki atau mencela bersumber dari ketidaktahuan yang mendorong seseorang untuk membalas suatu kesalahan dengan kesalahan yang sama, hingga terjadilah terus-menerus siklus tersebut. Hikmah ihwal larangan cela-mencela ini ada dalam hadits berikut ini:

وَعَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ رضي الله عنهما أَنَّ رَسُوْلَ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: “مِن الكَبَائِرِ: شتم الرَّجُلِ وَالِدَيْهِ” قِيْلَ: وَهَلْ يَسُبُّ الرَّجُلُ وَالِدَيْهِ؟ قَالَ: “نَعَمْ، يَسُبُّ أَبَا الرَّجُلِ، فَيَسُبُّ الرجل أَبَاهُ، وَيَسُبُّ أُمَّهُ، فَيَسُبُّ أُمَّهُ.” مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

"Diriwayatkan Abdullah bin Amr RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Termasuk dosa besar adalah seorang laki-laki mencela orang tuanya." Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah ada orang yang mencela kedua orang tuanya?" Beliau SAW menjawab, "Ada. Seorang lelaki mencaci ayah orang lain, maka orang lain tersebut mencaci balik ayahnya. Demikian juga, dia mencela ibu orang lain, lalu orang lain tersebut mencaci balik ibunya." (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber: Islamweb

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement