Sabtu 21 Dec 2024 10:43 WIB

Dahsyatnya Doa Orang yang Terzalimi, Tangan Seorang Raja Adikuasa pun Bisa Putus

Doa adalah senjata ampuh orang-orang yang beriman

Rep: Fuji E Permana / Red: Nashih Nashrullah
Doa adalah senjata ampuh orang-orang yang beriman
Foto: AP Photo/Armando Franca
Doa adalah senjata ampuh orang-orang yang beriman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alkisah, di suatu pagi ada seorang nelayan berangkat untuk mencari ikan. Nelayan itu menebar jaringnya, akan tetapi ia tidak mendapatkan apapun.

Maka nelayan tersebut berdoa kepada Allah karena anak-anaknya di rumah menjerit dalam kelaparan.

Baca Juga

Matahari hampir tenggelam, Allah SWT kemudian memberikan rezeki seekor ikan besar kepadanya. Nelayan tersebut memuji Allah SWT dan membawanya pulang ke rumah dalam keadaan bahagia.

Sementara itu, ada seorang raja yang sedang bersenang-senang, raja itu melihat nelayan tersebut, maka ia dihadirkan ke hadapan raja.

Raja mengetahui apa yang ia bawa, raja tersebut suka kepada ikan yang ia dapatkan, maka raja itu mengambilnya dan membawanya ke istana.

Raja itu ingin agar ratu gembira, ia keluarkan ikan itu di hadapan sang ratu. Kemudian ikan itu menggelepar dan menggigit jari raja, dikutip dari buku Sa'atan Sa'atan (Semua Ada Saatnya) yang ditulis Syekh Mahmud Al-Mishri diterjemahkan Ustaz Abdul Somad.

Malam itu raja tidak bisa tidur. Maka didatangkanlah para dokter, mereka menyarankan agar jari raja dipotong. Akan tetapi, raja tetap tidak bisa tidur, ternyata racun telah menyebar ke tangan raja hingga pergelangan.

Para dokter menyarankan agar tangan raja dipotong hingga pergelangannya. Akan tetapi, raja tetap tidak dapat beristirahat tenang, ia menjerit dan meminta tolong. Mereka menyarankan agar tangan raja dipotong hingga batas siku. Setelah itu raja bisa beristirahat dengan tenang. Akan tetapi, jiwanya kembali tidak tenang, ia menyadari apa penyebabnya.

Mereka menyarankan agar raja pergi ke orang yang mengerti penyakit hati, para ulama ahli hikmah, maka ia pun pergi dan menceritakan kisah seekor ikan tersebut.

Ulama ahli hikmah itu berkata kepada raja, "Kamu tidak akan tenang hingga pemilik ikan itu memaafkanmu."

BACA JUGA: Terungkap Agenda Penghancuran Sistematis Gaza Hingga tak Dapat Dihuni dan Peran Inggris

Maka raja mengutus utusan menemui nelayan itu, ketika utusan raja menemuinya dan menceritakan apa yang telah terjadi, utusan raja meminta agar nelayan itu memaafkan raja, maka nelayan itu pun memafkan raja. Nelayan dan raja itu berdamai.

Raja berkata kepada nelayan itu, "Apa yang telah kamu katakan terhadapku?"

Nelayan itu berkata, "Yang aku katakan hanya satu kalimat, "Ya Allah, raja telah memperlihatkan kekuasaannya kepadaku, maka tunjukkanlah kepadaku kuasa-Mu."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement