Sabtu 23 Mar 2024 21:15 WIB

Memahami Amanah kepada Allah, Sesama Manusia, dan Diri Sendiri

Amanah pada manusia adalah mengakui semua hak orang-orang yang memilikinya.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Ani Nursalikah
 Seorang anak Muslim  Sri Lanka mengikuti sholat Idul Fitri di masjid di Kolombo, Sri Lanka, Sabtu (22/4/2023).
Foto:

Amanah kepada Sesama Manusia

Amanah kepada sesama hamba (manusia) adalah mengakui semua hak orang-orang yang memilikinya, menjaga hak-hak tersebut untuk mereka, dan menyampaikan hak-hak tersebut kepada mereka tanpa dikurangi. Pada kehidupan manusia, hak-hak ini memiliki bentuk yang bermacam-macam dan setiap bentuk memiliki amanah yang sesuai dengannya.

Contohnya, amanah dalam bentuk harta yang berupa titipan. Bentuk amanahnya, menjaganya dan menyampaikannya kepada pemiliknya. Contoh lain, meninggalkan perilaku curang dalam timbangan dan takaran. Bentuk amanahnya, meniadakan kecurangan dalam timbangan dan takaran.

Nabi Muhammad SAW bersabda, "Siapapun yang menjual suatu barang yang ada aibnya (cacatnya) namun ia tidak menjelaskannya, maka ia selalu berada dalam kemurkaan Allah dan malaikat selalu melaknatnya.” (HR Ibnu Majah)

Amanah kepada Diri Sendiri

Seluruh anggota badan kita merupakan amanah. Mata, telinga, mulut, perut, hidung, tangan, kaki berikut apa yang ada di antara keduanya, seluruh anggota badan yang nampak, serta apa yang telah kita kerjakan, semuanya adalah amanah yang ada dipundak kita.

Apabila kita menyibukkan anggota badan tersebut dengan menaati Allah SWT, berarti kita telah menunaikan amanah.

Namun, jika kita tercebur dalam kemaksiatan dan berjalan tanpa petunjuk dalam kegelapan, ketahuilah kita telah berkhianat pada diri kita sendiri.

Diri kita adalah kepunyaan Pencipta kita yakni Allah SWT. Sehingga, kita tidak punya hak untuk mengarahkan diri kita kepada apa saja yang kita inginkan, juga tidak punya hak membunuh diri atau memutus salah satu anggota tubuh. Di samping itu, kita juga tidak punya hak memakan makanan atau minuman yang bisa membahayakan badan.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

يَّوْمَ تَشْهَدُ عَلَيْهِمْ اَلْسِنَتُهُمْ وَاَيْدِيْهِمْ وَاَرْجُلُهُمْ بِمَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ

Yauma tasyhadu ‘alaihim alsinatuhum wa aidīhim wa arjuluhum bimā kānū ya‘malūn(a).

pada hari (ketika) lidah, tangan, dan kaki mereka menjadi saksi atas mereka terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. (QS An-Nur Ayat 24)

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement