Hadirin jamaah Jum’at rahimakumullah,
Pemilihan pemimpin merupakan salah satu tindakan penting dalam sebuah masyarakat. Dalam Islam, pemilihan pemimpin bukanlah perkara yang dianggap sepele. Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam telah menunjukkan kepada kita betapa pentingnya proses pemilihan pemimpin yang adil dan berkompeten.
Saat beliau wafat, umat Islam dihadapkan pada tugas penting untuk memilih pemimpin yang akan menjadi penggantinya, Amirul Mukminin. Proses pemilihan ini tidaklah sembarangan, tetapi melibatkan konsultasi, musyawarah, dan kehati-hatian.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam sendiri telah menegaskan bahwa pemimpin harus dipilih dari kalangan yang terbaik di antara umat. Ini menunjukkan betapa pentingnya kualitas kepemimpinan dalam menegakkan keadilan, kesejahteraan, dan kedamaian dalam masyarakat.
Rasulullah saw menyebut bahwa seorang pemimpin adalah pelayan yang harus melayani kebutuhan masyarakat terekam dalam sebuah hadits berikut,
أَنَّ أَبَا مَرْيَمَ الأَزْدِىَّ أَخْبَرَهُ قَالَ دَخَلْتُ عَلَى مُعَاوِيَةَ فَقَالَ مَا أَنْعَمَنَا بِكَ أَبَا فُلاَنٍ. وَهِىَ كَلِمَةٌ تَقُولُهَا الْعَرَبُ فَقُلْتُ حَدِيثًا سَمِعْتُهُ أُخْبِرُكَ بِهِ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ مَنْ وَلاَّهُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ شَيْئًا مِنْ أَمْرِ الْمُسْلِمِينَ فَاحْتَجَبَ دُونَ حَاجَتِهِمْ وَخَلَّتِهِمْ وَفَقْرِهِمُ احْتَجَبَ اللَّهُ عَنْهُ دُونَ حَاجَتِهِ وَخَلَّتِهِ وَفَقْرِهِ .قَالَ فَجَعَلَ رَجُلاً عَلَى حَوَائِجِ النَّاسِ.
Artinya: “Bahwasanya Abu Maryam al-Azdi telah mengabarkan kepadanya, ia berkata: aku menemui Mu’awiyah, kemudian ia berkata: kenikmatan apakah yang diberikan kepada kami melaluimu wahai Abu Fulan? Hal itu merupakan perkataan yang biasa diucapkan orang-orang Arab, kemudian aku katakan sebuah hadits yang aku dengar, aku akan mengabarkan kepadamu, aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda: barangsiapa yang Allah ‘Azza wa Jalla serahkan kepadanya sebagian urusan orang Muslim kemudian ia menutup diri dari melayani kebutuhan mereka dan keperluan mereka, maka Allah akan menutup diri darinya dan tidak melayani kebutuhannya serta keperluannnya.” Abu Maryam berkata: kemudian Mu’awiyah menjadikan seseorang untuk mengurusi kebutuhan-kebutuhan manusia.”
Selanjutnya...