REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sebagai umat Islam, kita pasti sudah sering mendengar ucapan sabar dan syukur. Hal tersebut seolah sudah menjadi kawan bagi kita dalam menghadapi suka dan duka perjalanan kehidupan yang diamanahkan Allah Subhanahu wa Ta'ala.
Imam Besar Masjid Istiqlal, KH Nasaruddin Umar dalam ceramahnya di acara Tanam Kebaikan Ramadhan 1442 Hijriyah di Jakarta menyampaikan, sering kali kita mendengar nasihat agar syukur. Itu didasari pada firman Allah SWT dalam Surat Ibrahim Ayat 7. Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
“(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras” (QS Ibrahim Ayat 7).
Dari ayat di atas, kita bisa pahami bahwasanya Allah SWT memang Mahapenyayang lagi Mahabijaksana. Dia menjanjikan untuk melipatgandakan kebahagiaan jika kita mensyukuri nikmat dari-Nya. Adapun mengenai siksa-Nya yang pedih, kita juga diminta untuk terus waspada agar tidak terjerumus dalam kesengsaraan tersebut.
"Mengenai hal itu, kita perlu ketahui bahwa makna menambah (nikmat) kepadamu pada Surat Ibrahim ayat 7 harus dipahami dengan baik. Jangan sampai kita menjadi bagian hamba yang menyalah artikan ayat Allah," kata Kiai Nasaruddin, dilansir dari laman resmi Masjid Istiqlal.
Kiai Nasaruddin menerangkan, makna dari firman Allah SWT bahwasannya Dia akan melipatgandakan nikmat setelah manusia bersyukur adalah, Allah SWT menambahkan kapasitas nikmat tersebut. Misalnya Allah SWT akan melapangkan dada, meneguhkan pendirian, memutihkan jiwa, ataupun meluruskan jalan kita setelah bersyukur.
Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya
Kemudian jika dimisalkan kita sedang berbagi, kita tidak perlu khawatir bahwa tabungan akan berkurang. Karena dari berkurangnya tabungan tersebut, Allah SWT tetap akan melipatgandakan kenikmatan diri dengan melapangkan jiwa kita, memudahkan semua urusan kita, atau meningkatkan kapasitas kebahagiaan kita.
Selanjutnya jika kita melihat lebih jauh, definisi syukur ternyata memiliki arti yang mendalam. Bahwasannya terdapat kategori khusus bagi seseorang agar bisa dikatakan bersyukur, diantaranya adalah melibatkan jiwa dan raganya untuk membuktikan.