Senin 04 Dec 2023 22:05 WIB

Banyak Gunung Alami Erupsi, Benarkah Pertanda Kiamat Dekat?

Gunung dihempaskan akan jadi tanda kiamat besar

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti / Red: Nashih Nashrullah
Gunung Marapi yang mengeluarkan abu vulkanik terlihat dari Nagari Batu Palano, Agam, Sumatra Barat, Senin (4/12/2023).
Foto:

Ayat 17-20 dari surat an-Naba di atas tampaknya berbicara mengenai terjadinya kiamat. Pada ayat yang dibahas, ada penggambaran mengenai tiupan sangkakala. 

 Ada ayat lain yang juga menggunakan kata sangkakala atau trompet dalam menggambarkan kiamat, seperti Surat an-Naziat ayat  6-9. 

Keempat ayat di atas membahas tentang apa yang akan terjadi saat terjadinya hari kiamat. Salah satu kejadian pada hari itu adalah gempa bumi yang sangat dahsyat.  

Pada ayat 6-9 Surat an-Naziat, peristiwa gempa, mungkin saja bumi, digambarkan dengan kata “tiupan”. Apabila kita perhatikan ayat 6 dan 7 dari surat an-Naziat di atas tampak adanya kemiripan dalam gambaran tentang hari kiamat.  

Namun ada dua pendapat mengenai penggambarannya. Di satu pihak, para ulama menginterpretasikan kata ar-rajifah sebagai bunyi trompet yang pertama, dan ar-radifah adalah tiupan trompet yang kedua.  Di pihak lain, ar-rājifah dinyatakan sebagai bumi, dan ar-rādifah sebagai saat terjadinya pengadilan.   

Ada juga yang menginterpretasikan ar-rajifah sebagai kekacauan dari unsur-unsur bumi, sedangkan ar-radifah adalah gempa buminya. Tampaknya pendapat terakhir yang lebih realistis. Tidak ada beda antara kekacauan unsur-unsur bumi dan gempa bumi.

Akan tetapi tampaknya ada pendapat lain yang lebih masuk akal. Mungkin kedua kata yang coba diinterpretasikan banyak ulama sebenarnya menunjukkan adanya gempa utama dan gempa susulan, seperti dapat dilihat pada terjemahan dan tafsir ayat 6 dan 7 Surat an-Naziat  dalam Tafsir Al-Misbah, “Pada hari ketika berguncang-guncangan yang dahsyat, diikuti oleh yang mengiringi (nya).”  

Sebelum terjadinya gempa utama (main shock), beberapa gempa kecil (fore shock) akan mengawalinya. Setelah gempa utama terjadi maka diikuti oleh  gempa susulan (after shocks) yang kekuatannya lebih kecil dan jumlahnya banyak sekali. Lambat laun gempa susulan ini menurun baik jumlah maupun kekuatannya.   

Perlu diketahui bahwa gempa awal sulit diidentifikasi. Umumnya gempa utama langsung datang, dan memorak-porandakan segalanya tanpa memperlihatkan adanya gempa awal.

Sebagai gambaran adalah gempa Aceh yang terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 dengan magnitudo Mw=9,3 datang tanpa gempa awal. Gempa yang mematahkan dasar laut sepanjang hampir 1000 km ini menimbulkan tsunami dan menghancurkan wilayah yang berada di sekitar Lautan Hindia. 

Baca juga: Penjelasan Alquran Mengapa Bangsa Yahudi Kerap Membuat Kekacauan

 

Gempa Aceh ini kemudian memicu gempa Nias dengan kekuatan sangat besar pula, yakni Mw=8,7. Jadi, pada hakikatnya gempa Nias bukan gempa susulan melainkan gempa yang dipicu oleh gempa besar yang pertama. 

 

Baik gempa Aceh maupun gempa Nias diikuti gempa susulan masing-masing. Dengan gambaran tersebut, gempa bumi yang datang pada hari kiamat akan jauh lebih dahsyat dan mampu memicu gempa-gempa yang sama dahsyatnya sehingga bumi hancur lebur. 

photo
Tanda-tanda kiamat yang sudah terjadi. - (republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement