Jumat 29 Sep 2023 10:29 WIB

Ayat-Ayat Surat Al Baqarah dan Ali Imran yang Saling Berkaitan

Surat Ali Imran itu kedudukannya menjawab keraguan orang-orang yang menentang.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama.
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Ilustrasi sekeluarga mengaji, mengaji sekeluarga, mengaji bersama, ngaji bersama.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu keistimewaan dalam Alquran adalah menceritakan kisah kaum-kaum terdahulu termasuk tentang kisah kaum Yahudi dan kisah kaum Nasrani. Alquran juga menghimpun ajaran yang dibawa nabi Musa kepada kaum Yahudi dan ajaran nabi Isa yang dibawa kepada kaum Nasrani dalam kitab Taurat dan kitab Injil.

Ini dapat disimpan dalam keterkaitan dua surat dalam Alquran yakni surat Al Baqarah dengan surat Ali Imran.

Baca Juga

قال بعض الأئمة: تضمنت سورة الفاتحة: الإقرار بالربوبية، والالتجاء إليها في دين الإسلام، والصيانة عن دين اليهود والنصارى. وسورة البقرة تضمنت قواعد الدين، وآل عمران مكملة لمقصودها.

Artinya: Sejumlah imam berkata (sebagaimana dapat dilihat dalam kitab Al Burhan fi Ulum Alquran karya Zarkashi 1/260) : pada surat Al Fatihah itu terkandung: pengakuan akan ketuhanan (rububiyah), dan mengagungkan ajaran Islam, dan memelihara ajaran agama Yahudi dan Nasrani (yang murni). Dan surat Al Baqarah itu terkandung kaidah-kaidah agama, dan surat Ali Imran itu menyempurnakan maksudnya. (Lihat Asroru Tartib al-Qur'an karya Imam Jalaluddin Asy Suyuthi, penerbit Darul Fadhilah, halaman 53 atau bisa juga lihat di laman https://shamela.ws/book/9992/51#p1).

Imam Asy Suyuthi menjelaskan tentang keterkaitan dua surat tersebut. Di mana yang satu berisi ayat-ayat yang menjadi landasan hukum Syara' dan yang satunya berisi ayat-ayat yang menjawab keraguan orang-orang terhadap isi Alquran.

فالبقرة بمنزلة إقامة الدليل على الحكم، وآل عمران بمنزلة الجواب عن شبهات الخصوم؛ ولهذا ورد فيها كثير من المتشابه لما تمسك به النصارى

Artinya: Maka surat Al Baqarah itu dengan kedudukan sebagai ketetapan dalil-dalil atas hukum. Dan surat Ali Imran itu kedudukannya menjawab keraguan orang-orang yang menentang. Dan karena itu, disebutkan bahwa di dalam surat Ali Imran terdapat banyak (menceritakan kisah) yang identik dengan apa yang dipegang atau dianut oleh orang-orang Nasrani. (Asroru Tartib al-Qur'an, 53).

فأوجب الحج في آل عمران، وأما في البقرة فذكر أنه مشروع وأمر بإتمامه بعد الشروع فيه

Artinya: Maka diwajibkan haji dalam surat Ali Imran, dan adapun dalam surat Al Baqarah maka disebutkan bahwasanya haji itu disyariatkan dan diperintahkan menyempurnakan haji setelah ditetapkan hukum Syara' di dalamnya. (Asroru Tartib al-Qur'an, 53).

Itu terdapat dalam firman Allah ta'ala:

وَأَتِمُّوا الْحَجَّ وَالْعُمْرَةَ لِلَّهِ ۚ فَإِنْ أُحْصِرْتُمْ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۖ وَلَا تَحْلِقُوا رُءُوسَكُمْ حَتَّىٰ يَبْلُغَ الْهَدْيُ مَحِلَّهُ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ بِهِ أَذًى مِنْ رَأْسِهِ فَفِدْيَةٌ مِنْ صِيَامٍ أَوْ صَدَقَةٍ أَوْ نُسُكٍ ۚ فَإِذَا أَمِنْتُمْ فَمَنْ تَمَتَّعَ بِالْعُمْرَةِ إِلَى الْحَجِّ فَمَا اسْتَيْسَرَ مِنَ الْهَدْيِ ۚ فَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَصِيَامُ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ فِي الْحَجِّ وَسَبْعَةٍ إِذَا رَجَعْتُمْ ۗ تِلْكَ عَشَرَةٌ كَامِلَةٌ ۗ ذَٰلِكَ لِمَنْ لَمْ يَكُنْ أَهْلُهُ حَاضِرِي الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Artinya: Dan sempurnakanlah ibadah haji dan 'umrah karena Allah. Jika kamu terkepung (terhalang oleh musuh atau karena sakit), maka (sembelihlah) korban yang mudah didapat, dan jangan kamu mencukur kepalamu, sebelum korban sampai di tempat penyembelihannya. Jika ada di antaramu yang sakit atau ada gangguan di kepalanya (lalu ia bercukur), maka wajiblah atasnya berfid-yah, yaitu: berpuasa atau bersedekah atau berkorban. Apabila kamu telah (merasa) aman, maka bagi siapa yang ingin mengerjakan 'umrah sebelum haji (di dalam bulan haji), (wajiblah ia menyembelih) korban yang mudah didapat. Tetapi jika ia tidak menemukan (binatang korban atau tidak mampu), maka wajib berpuasa tiga hari dalam masa haji dan tujuh hari (lagi) apabila kamu telah pulang kembali. Itulah sepuluh (hari) yang sempurna. Demikian itu (kewajiban membayar fidyah) bagi orang-orang yang keluarganya tidak berada (di sekitar) Masjidil Haram (orang-orang yang bukan penduduk kota Makkah). Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya. (Alquran surat Al Baqarah ayat 196).

وكان خطاب النصارى في آل عمران، كما أن خطاب اليهود في البقرة أكثر؛ لأن التوراة أصل، والإنجيل فرع لها

Dan ucapannya orang Nasrani dalam surat Ali Imran seperti ucapannya orang Yahudi yang banyak terdapat dalam surat Al Baqarah, karena sesungguhnya kitab taurat adalah ushulnya (sumber/dasarnya ) dan Injil adalah furu'nya (cabangnya atau penjelasannya). (Asroru Tartib al-Qur'an, 53).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement