Selasa 19 Sep 2023 15:35 WIB

7 Fakta Pemilik Kebun Ludes Terbakar yang Diabadikan dalam Alquran

Allah SWT mengazab pemilik kebun yang sombong dan kikir

Ilustrasi kebun. Allah SWT mengazab pemilik kebun yang sombong dan kikir
Foto:

6. Siksa atas mereka itu diturunkan saat mereka tengah tertidur di malam hari. Maka, ketika kebun mereka terbakar, kebun itu pun meninggalkan asap dan kabut tebal berwarna hitam, sehitam malam yang gelap gulita.

Kemudian, mereka terbangun di pagi hari dan saling memanggil antara yang satu dan yang lain untuk mengingatkan maksud dan tujuan mereka memetik hasil kebun di pagi hari. "Pergilah ke kebunmu pada waktu pagi hari jika kamu hendak memetik buahnya." (QS 68: 22). 

photo
Infografis Ayat Alquran Membahas Buah Delima - (Republika)

Lalu, mereka mendatangi kebun mereka secara diam-diam dan sembunyi-sembunyi. Tujuannya agar kedatangan mereka ke kebun tidak diketahui oleh orang-orang fakir dan miskin sehingga mereka tidak meminta hasil kebun yang telah dipetik tersebut. 

Ikrimah bin Syi'by mengatakan, "Dan, berangkatlah mereka (pemilik kebun) pada pagi hari dengan niat menghalangi dan tidak akan memberikan sebagian hasilnya kepada orang-orang miskin. Maka, tatkala mereka tiba di kebun itu, mereka sangat kaget menyaksikan kebun-kebunnya telah hangus terbakar. Padahal, sebelumnya kebun mereka itu dipenuhi dengan tanam-tanaman beraneka ragam dan menghasilkan buah-buahan yang sangat bagus dan enak dimakan. Mereka lalu saling berkata, 'Sesungguhnya, kita benar-benar orang-orang yang sesat'." 

Seseorang yang baik di antara mereka berkata, "Bukankah aku telah berkata kepada kalian, hendaklah kalian bertasbih kepada Tuhan-mu?" Sebagian lagi mengatakan, "Hendaklah kamu mengatakan insya Allah." Adapula yang mengatakan, "Hendaklah kalian berkata dengan baik sebagai ganti dari ucapan buruk kalian (tidak mau memberikan hasil kebun kepada fakir miskin, Red)." Menurut Ibnu Abbas dan Mujahid, orang tersebut (yang mengatakan itu) adalah orang yang paling baik dan paling adil di antara para pemilik kebun tersebut. 

Baca juga: Keajaiban Angka 19 yang Disebutkan dalam Alquran dan Pengakuan Sarjana Barat 

7. Menyaksikan kondisi kebun mereka yang telah terbakar dan tak meninggalkan sisa lagi, para pemilik kebun itu pun menyesalinya. "Mahasuci Tuhan kami, sesungguhnya kami adalah orang-orang yang zalim." (QS 68; 29).

Namun, penyesalan mereka itu sudah terlambat. Mereka lalu saling mencela antara yang satu dan yang lain. "Aduhai, celakalah kita, sesungguhnya kita adalah orang-orang yang melampaui batas. Mudah-mudahan, Tuhan kita memberikan ganti kepada kita dengan (kebun) yang lebih baik daripada itu. Sesungguhnya, kita mengharapkan ampunan dari Tuhan kita." (QS 68; 31-32). 

 

Penyesalan dan permohonan ampun mereka sudah terlambat. Penyesalan mereka itu tak mampu mengembalikan kebun mereka. Itulah azab Allah. "Demikianlah Kami menyiksa orang-orang yang menentang perintah Kami dan tak mau bersedekah kepada makhluk Kami, yaitu orang-orang yang membutuhkan."    

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement