Ahad 22 May 2022 12:02 WIB

Alquran Memuat Kisah Keluarga Para Nabi Teladan, Ini Hikmahnya untuk Rumah Tangga Muslim

Alquran memuat kurang lebih 70 kisah yang sarat dengan hikmah

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Alquran. Alquran memuat kurang lebih 70 kisah yang sarat dengan hikmah
Foto: pxhere
Ilustrasi Alquran. Alquran memuat kurang lebih 70 kisah yang sarat dengan hikmah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Alquran memuat kisah-kisah umat terdahulu yang sarat dengan pelajaran berharga dan hikmah untuk umat manusia. 

Almarhum Sekh Ali Jaber dalam buku  “Cahaya dari Madinah”, menyatakan sebanyak 70 persen isi Alquran berisi tentang kisah. Di antara kisah tersebut terdapat kisah kehidupan keuarga para nabi bersama istri dan anak-anaknya. Karena itu, umat Islam yang membangun mahligai rumah tangga hendaknya menjadikan Alquran sebagai pegangan.

Baca Juga

Salah satu kisah di dalam Alquran adalah kisah Nabi Ibrahim alaihissalam. Alquran berkisah tentang perjuangan Nabi Ibrahim bersama Sarah, Hajar, dan anaknya Ismail alaihissalam.

Banyak hikmah dan pelajaran yang bisa diambil dari kisah keluarga itu. Di antranya, kisah pengorbanan Hajar yang banyak berkorban demi keutuhan keluarganya.

Umat Islam juga dapat mengambil hikmah dan pelajaran dari keluarga-keluarga yang lainnya, seperti dari keluarga Luqmanul Hakim, Ali Imran, dan juga keluarga Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Diceritakan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad, di mana ada seseorang yang bertanya kepada Siti Aisyah RA: 

“Wahai Siti Aisyah, berikanlah kepada kami gambaran bagaimana akhlak Rasulullah Saw.” Siti Aisyah pun menjawab: كان خلقه القرآن “Akhlak beliau adalah Alquran.”

Syekh Ali Jaber menjelaskan, pada hadits di atas, Siti Aisyah menjelaskan tentang akhlak Rasulullah Saw dengan suatu jawaban yang singkat, padat, dan sangat jelas. Karena itu, jika mau mengetahui tentang akhlak Rasulullah SAW, maka lihatlah Alquran. Karena, menurut Syekh Ali, Rasulullah adalah Alquran yang berjalan. 

 

Siapa Syekh Ali Jabeer?

Syekh Ali Jaber lahir di Madinah pada 3 Februari 1976 M dan wafat di Indonesia pada 14 Januari 2021 lalu. Sejak usia 10 tahun, dia sudah menyelesaikan hafalan Alquran.

Dua tahun kemudian dia pun diamanahkan menjadi imam masjid di Madinah. Di Tanah kelahirannya, dia juga mendalami agama kepada para ulama terkemuka, seperti Syekh Muhammad Ramadhan dan Syekh Said Adam.

Spiritnya adalah meneruskan dakwah para pendahulunya. Ia datang langsung dari Tanah Arab menuju Bumi Nusantara untuk mendakwahkan Islam.

Sejak pertama kali datang ke Indonesia pada 2008, dakwahnya pun mendapatkan respons yang baik dari masyarakat. Dia menfokuskan dakwahnya untuk membumikan nilai-nilai Alquran di tengah-tengah masyarakat.   

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement