JAKARTA— Allah SWT menceritakan perihal ancaman yang dikemukakan Firaun kepada para ahli sihirnya, ketika mereka beriman kepada Nabi Musa juga menceritakan tentang apa yang ditampakkan oleh Firaun kepada khalayak ramai, yaitu berupa siasat dan tipu muslihatnya dalam memutarbalikkan kenyataan, seperti yang disebutkan firman-Nya:
إِنَّ هَذَا لَمَكْرٌ مَكَرْتُمُوهُ فِي الْمَدِينَةِ لِتُخْرِجُوا مِنْهَا أَهْلَهَا “Sesungguhnya (perbuatan) ini adalah suatu muslihat yang telah kalian rencanakan di dalam kota ini, untuk mengeluarkan penduduknya darinya.” (QS Al-A'raf ayat 123)
Mengutip Tafsir Ibnu Katsir, sesungguhnya kemenangan Musa atas kalian di hari kalian ini hanyalah sandiwara saja dan berdasarkan kerelaan kalian sendiri. Karena itulah di dalam ayat lain disebutkan oleh firman-Nya:
إِنَّهُ لَكَبِيرُكُمُ الَّذِي عَلَّمَكُمُ السِّحْرَ “Sesungguhnya ia (Musa) adalah pemimpin kalian yang mengajar¬kan sihir Kepada kamu sekalian.” (QS Thaha ayat 71)
Nabi Musa mengetahui dan semua orang yang mempunyai pemikiran yang sehat mengetahui bahwa apa yang dikatakan oleh Firaun adalah suatu kebatilan yang parah, karena sesungguhnya Nabi Musa begitu datang dari Madyan langsung menyeru Firaun untuk menyembah Allah SWT.
Lalu Musa menampakkan beberapa mukjizat yang jelas dan hujah-hujah yang mematahkan untuk membuktikan kebenaran dari apa yang disampaikannya.
Tetapi saat itulah Firaun mengirimkan beberapa utusannya ke pelbagai kota yang berada di bawah kekuasaannya untuk mengundang semua ahli sihir.
Kemudian Firaun mengumpulkan semua ahli sihir dari berbagai negeri yang tunduk pada kekuasaannya di Mesir, mereka adalah ahli sihir pilihan hasil seleksi para pemimpin dari kaum Firaun.
Lalu semuanya dihadapkan kepada Firaun, dan Firaun menjanjikan akan memberikan harta yang berlimpah kepada mereka. Karena itulah para ahli sihir terdorong untuk memenangkan pertandingan tersebut di hadapan Firaun.
Baca juga: 2 Buah Surga yang Ada di Dunia dan Diabadikan Alquran, Atasi Asam Urat Hingga Kanker
Nabi Musa sama sekali tidak mengenal seorang pun dari mereka, tidak pernah pula melihatnya, dan sama sekali tidak pernah bersua dengan mereka. Firaun sendiri mengetahui hal tersebut.
Maka sesungguhnya apa yang dikatakan Firaun setelah semua jagonya kalah hanyalah semata-mata sebagai sikap diplomasi dan menutupi kekalahannya di mata rakyatnya dan orang-orang yang tidak mengerti dari kalangan kaumnya. Hal ini disebutkan oleh Allah SWT melalui firman-Nya:
فَاسْتَخَفَّ قَوْمَهُ فَأَطَاعُوهُ “Maka Firaun mempengaruhi kaumnya {dengan perkataan itu), lalu mereka patuh kepadanya.” (QS Az-Zukhruf ayat 54)