REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengasuh pesantren Tunas Ilmu Purbalingga sekaligus dosen Sekolah Tinggi Dirasat Islamiyyah Imam Syafi'i Jember, Ustaz Abdullah Zaen Lc.,MA mengungkapkan bersin merupakan salah satu nikmat besar Allah atas para hamba-Nya, dengan bersin seorang hamba bisa mengeluarkan sesuatu dalam hidung yang jika dibiarkan bisa berbahaya bagi tubuh. Karena itulah, ketika bersin, seorang hamba diperintahkan untuk memuji Allah dengan mengucapkan hamdalah.
Dalilnya: Sabda Nabi shallallahu'alaihiwasallam,
"إِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: "الْحَمْدُ لِلَّهِ"، وَلْيَقُلْ لَهُ أَخُوهُ أَوْ صَاحِبُهُ: "يَرْحَمُكَ اللَّهُ" فَإِذَا قَالَ لَهُ يَرْحَمُكَ اللَّهُ فَلْيَقُلْ: "يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ".
"Jika salah satu kalian bersin ucapkanlah, "Alhamdulillah". Temannya hendaklah mengatakan, "Yarhamukallôh (Semoga Allah merahmatimu)". Jika temannya membalas demikian, hendaknya ia mengucapkan "Yahdîkumullôhu wa yushlihu bâlakum (Semoga Allah mengaruniakan padamu petunjuk dan memperbaiki hatimu)". HR. Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.
Ustadz Abdullah menjelaskan, apabila seseorang bersin lebih dari tiga kali, maka tidak perlu lagi mengucapkan “Yarhamukallôh”. Namun doakan untuknya kesembuhan, karena itu pertanda ia sedang sakit.
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menerangkan,
"شَمِّتْ أَخَاكَ ثَلاَثًا، فَمَا زَادَ فَهُوَ زُكَامٌ".
“Doakan saudaramu saat bersin tiga kali. Tetapi bila lebih, maka itu adalah sakit”. HR. Abu Dawud dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu.
Adapun jika orang yang bersin tidak mengucapkan “Alhamdulillah”, maka ia tidak berhak untuk didoakan “Yarhamukallôh”. Sebagaimana dijelaskan Nabi shallallahu’alaihiwasallam di dalam sabdanya, “Jika salah satu di antara kalian bersin lalu ia mengucapkan “Alhamdulillah”, maka doakanlah “Yarhamukallôh”. Namun bila tidak mengucapkan “Alhamdulillah”, maka janganlah doakan “Yarhamukallôh”. HR. Muslim dari Abu Burdah radhiyallahu’anhu.