Sabtu 29 Jul 2023 17:07 WIB

Jangan Dzalimi Orang, karena Doanya Mustajab Terkabul

Doa orang aniaya dikabulkan Allah.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Muhammad Hafil
Jangan Dzalimi Orang, karena Doanya Mustajab Terkabul. Foto:   Berdoa (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Jangan Dzalimi Orang, karena Doanya Mustajab Terkabul. Foto: Berdoa (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam riwayat Zaid bin Aslam dari ayahnya, dikatakan bahwa Umar bin Khattab pernah mempekerjakan mantan budaknya bernama Hunayya untuk menjaga perbatasan. Kemudian Umar RA berkata kepada Hunayya, sebagaimana hadits berikut:

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ اسْتَعْمَلَ مَوْلًى لَهُ يُدْعَى هُنَيًّا عَلَى الْحِمَى فَقَالَ يَا هُنَيُّ اضْمُمْ جَنَاحَكَ عَنْ النَّاسِ وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ مُجَابَةٌ ..."

Baca Juga

Umar berkata, "Wahai Hunayya! Tahanlah tanganmu dari berbuat aniaya terhadap manusia dan takutlah doa orang-orang yang teraniaya. Karena doa orang-orang yang teraniaya itu dikabulkan..." (HR Malik)

Hadits tersebut juga terdapat dalam Shahih Bukhari, yang diriwayatkan dari Zaid bin Aslam dari ayahnya, bahwa Umar bin Khattab pernah menugaskan kepada budaknya yakni Hunayya untuk menjadi penjaga hewan ternak.

أَنَّ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ اسْتَعْمَلَ مَوْلًى لَهُ يُدْعَى هُنَيًّا عَلَى الْحِمَى فَقَالَ يَا هُنَيُّ اضْمُمْ جَنَاحَكَ عَنْ الْمُسْلِمِينَ وَاتَّقِ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ فَإِنَّ دَعْوَةَ الْمَظْلُومِ مُسْتَجَابَةٌ وَأَدْخِلْ ...."

Umar berkata kepada Hunayya, "Wahai Hunayya, rendahkanlah hatimu kepada kaum Muslimin, dan takutlah pada doa orang yang dizalimi karena doa orang yang dizalimi itu mustajab..." (HR Bukhari)

Hadits tersebut menjadi pesan kepada setiap Muslim untuk tidak menganggap remeh doa orang yang telah terzalimi atau tertindas. Karena itu, jangan sampai setiap Muslim membiarkan dirinya menzalimi atau menindas orang lain karena jikalau orang yang dizalimi itu berdoa, tidak akan yang bisa menghalangi mustajabnya doa tersebut.

Nabi Muhammad pernah mengutus Muadz bin Jabal ke Yaman, dan beliau SAW bersabda:

 

- ان رسولَ اللَّهِ صلَّى اللَّهُ علَيهِ وسلَّمَ بعَثَ معاذَ بنَ جَبلٍ إلى اليمَنِ، فقالَ اتَّقِ دَعوةَ المظلومِ؛ فإنَّهُ ليسَ بينَها وبينَ اللَّهِ حجابٌ

"Berhati-hatilah terhadap doa orang yang tertindas, karena sungguh tidak ada penghalang antara dia (orang yang tertindas itu) dengan Allah." (HR Tirmidzi. Lafadz hadits ada dalam Shahih Bukhari)

Kalau pun ada seorang Muslim yang melakukan penindasan terhadap orang lain hanya karena ia lebih lemah dan tidak punya power, sepatutnya segera sadari bahwa Allah itu Maha Adil dan segalanya telah diatur oleh keseimbangan ilahi.

Dalam riwayat Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

 قَالَ « لَتُؤَدُّنَّ الْحُقُوقَ إِلَى أَهْلِهَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يُقَادَ لِلشَّاةِ الْجَلْحَاءِ مِنَ الشَّاةِ الْقَرْنَاءِ ».

"Semua hak pasti akan terpenuhi pada hari kiamat, hingga kambing bertanduk pun akan dituntut untuk dibalas oleh kambing yang tidak bertanduk." (HR Muslim)

Dalam hal itulah, orang yang tertindas atau terzalimi sejatinya memiliki kelebihan di sisi Allah. Kelebihan tersebut adalah haknya karena dia terzalimi. Posisinya yang terzalimi di mata manusia memenuhi syarat untuk mendapatkan posisi di sisi Allah sehingga doa mereka pun tidak tertolak.

Nabi Muhammad SAW bersabda:

قال النبي صلى الله عليه وسلم : "ثلاث دعوات لا شك فيهن دعوة المسافر والمظلوم ودعوة الوالد على ولده".

"Ada tiga doa yang tidak ada keraguan padanya untuk dikabulkan yaitu doa seorang musafir, doa orang yang terzalimi, dan doa orang tua kepada anaknya." (HR Ibnu Majah dan Ahmad)

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement