Ketiga, zikir laa ilaaha illa Allah.

Zikir satu ini adalah yang paling utama. 

وَعَنْ جَابِرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – قَالَ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللهِ – صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ – ، يَقُوْلُ : (( أَفْضَلُ الذِّكْرِ : لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ )) . رَوَاهُ التِّرْمِذِي ، وَقَالَ : (( حَدِيْثٌ حَسَنٌ ))

Dari Jabir radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, bahwa ia mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dzikir yang paling utama adalah laa ilaha illallah (tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Allah).” (HR. Tirmidzi, ia menyatakan bahwa hadits ini hasan) [HR. Tirmidzi, no. 3383. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini hasan].

Para ulama salaf banyak mengamalkan zikir ini dalam kehidupan sehari-hari. Ulama dari Darul Musthafa Yaman Habib Umar bin Muhammad al – Hafizh menganjurkan setiap orang banyak membaca laa ilaaha illa Allah. 

Dia menceritakan al Faqih al Muqaddam Muhammad bin Ali Ba’Alawi membaca laa ilaaha illa Allah seratus ribu kali dalam sehari. Kalau tidak mampu sebanyak itu, maka bisa di angka 50 ribu kali atau 25 ribu kali. 

Banyak memang, tapi dengan membaca kalimat ini, hati menjadi teguh mengimani Allah.

Tidak hanya malam jumat, zikir laa ilaaha illa Allah juga baik diamalkan pada waktu lainnya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika