Rabu 28 Jun 2023 08:15 WIB

Haruskah Sehabis Sholat Anak Doakan Orang Tua yang Meninggal?

Dianjurkan mendoakan orang tua yang sudah meninggal.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Haruskah Sehabis Sholat Anak Doakan Orang Tua yang Meninggal? Foto:   Berdoa (Ilustrasi)
Foto: Republika
Haruskah Sehabis Sholat Anak Doakan Orang Tua yang Meninggal? Foto: Berdoa (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dalam Islam, mendoakan orang tua yang telah meninggal adalah tindakan yang sangat dianjurkan. Ada beberapa doa yang dapat dibaca untuk orang tua yang telah meninggal, seperti Surat Al-Fatihah, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq, dan Surat An-Nas.

Selain itu, umat Islam juga dapat membaca doa setelah melaksanakan sholat. Lalu, haruskah setiap habis sholat seorang anak mengangkat tangannya untuk mendoakan orang tuanya?

Baca Juga

Pakar Tafsir Alquran Indonesia, Prof Quraish Shihab menejelaskan bahwa Allah memerintahkan seorang anak untuk menaati orang tuanya dan mensyukurinya. Menurut dia, ketaatan dan syukur kepada mereka digandengkan dengan ketaatan dan syukur kepada Allah.

Dalam Alqurna, Allah SWt berfirman,

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِۚ حَمَلَتْهُ اُمُّهٗ وَهْنًا عَلٰى وَهْنٍ وَّفِصَالُهٗ فِيْ عَامَيْنِ اَنِ اشْكُرْ لِيْ وَلِوَالِدَيْكَۗ اِلَيَّ الْمَصِيْرُ

Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (agar berbuat baik) kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam usia dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu. Hanya kepada Aku kembalimu.” (QS Luqman [31]: 14).

Prof Quraish melanjutkan, mensyukuri kedua orang tua diwajibkan karena,  melalui mereka, seorang anak lahir, terpelihara, dan terdidik

Dari ayat-ayat Alquran dan hadis-hadis nabi, diperoleh informasi bahwa ketaatan kepada Allah saja tanpa taat kepada kedua orang tua belum cukup untuk meraih keindahan Allah. Darena itu, menurut M Quraish, dengan tegas Allah menyebut kewajiban taat dan syukur kepada orang tua bergandengan dengan kewajiban taat dan syukur kepada-Nya.

Dengan kata lain, lanjut dia, ketaatan kepada Allah ditandai dengan ketaatan kepada kedua orang tua. Karena itu, Nabi SAW bersabda, “Ridha Allah diperoleh melalui ridha orang tua, dan kemurkaan Allah ada dalam kemurkaan orang tua.” Hadits ini diriwayatkan oleh Imam at-Tirmidzi dari sahabat nabi, Ibnu Amr bin al-ash.

Tentu saja, menurut Prof Quraish, ini berlaku dalam hal-hal sejalan dengan petunjukIlahi. Sebab, kata dia, jika bertentangan dengan petunjuk-petunjuk Ilahi, maka seorang anak tidak boleh menaati orang tuanya. Kendati demikian, ia tetap wajib menghormati mereka dan tidak melukai perasaan mereka, sekalipun mereka bukan muslim.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Abu Usayd al-Sa’idi disebutkan bahwa ada seseorang datang kepada nabi dan bertanya, “Apakah masih ada kewajiban berbuat baik kepada kedua orang tua saya setelah mereka wafat? “

Nabi menjawab, “Ya, berdoa dan memohon ampun untuk keduanya, melaksanakan pesan-pesannya, dan menghubungkan tali kekeluargaan atau silaturahim kepada mereka yang tidak terjadi hubungan kekeluargaan tanpa keduanya, dan berbuat baik atau menghormati teman-temannya.”

Namun, perlu juga digarisbawahi bahwa meskipun mendoakan kedua orang tua yang telah wafat adalah tuntunan Ilahi, ini tidak berarti bahwa setiap selesai sholat seorang anak harus mengangkat tangannya untuk mendoakan mereka. Menurut Prof Quraish, yang diharapkan adalah bahwa sekurang-kurangnya dia tidak melupakan mereka.

“Analogikanlah batasan minimal doa dengan berkunjung atau memberi mereka hadiah sewaktu mereka masih hidup. Di sisi lain, kita pun harus menyadari bahwa tidak ada batas maksimal kebaktian kepada kedua orang tua,”jelas Prof Quraish Shihab dalam buku “M Quraish Shihab Menjawab” terbitan Lentera Hati hlm 493

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement