REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Seorang Muslim diajarkan untuk tidak larut dalam kesedihan yang berkepanjangan. Karena itu ketika merasa sedih karena suatu hal, seorang Muslim diajarkan untuk bersandar kepada Allah SWT, berdoa kepadanya agar memberikan jalan keluar dari setiap permasalahan yang membuatnya sedih.
Salah satu doa yang diajarkan Rasulullah SAW ketika seorang hamba dilanda kesedihan adalah sebagai berikut.
اللَّهُمَّ إِنِّي عَبْدُكَ وَابْنُ عَبْدِكَ وَابْنُ أَمَتِكَ نَاصِيَتِي بِيَدِكَ مَاضٍ فِيَّ حُكْمُكَ عَدْلٌ فِيَّ قَضَاؤُكَ أَسْأَلُكَ بِكُلِّ اسْمٍ هُوَ لَكَ سَمَّيْتَ بِهِ نَفْسَكَ أَوْ أَنْزَلْتَهُ فِي كِتَابِكَ أَوْ عَلَّمْتَهُ أَحَدًا مِنْ خَلْقِكَ أَوْ اسْتَأْثَرْتَ بِهِ فِي عِلْمِ الْغَيْبِ عِنْدَكَ أَنْ تَجْعَلَ الْقُرْآنَ رَبِيعَ قَلْبِي وَنُورَ صَدْرِي وَجِلَاءَ حُزْنِي وَذَهَابَ هَمِّي
Allahumma inny 'abduka wabnu 'abdika wabnu amatika nasiyaty biyadika Madin fiy hukmuka 'adlun fiy qodhouka asaluka bikuli ismin huwa laka sammaita bihi nafsaka aubanzaltahu fiy kitabika aub'alamtahu ahadan min kholqika aubastatsarta bihi fiyb'iomil ghoibi 'indaka an taj'alal quraana robbi'a qollbiy wa nuuro shodriy wa jalaa a huzniyy wa dzahaaaba hammiy
Artinya: Ya Allah, sungguh aku ini adalah hamba-Mu, anak dari hamba-Mu, anak dari hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di tangan-Mu, ketentuan-Mu berlaku pada diriku, keputusan-Mu adil terhadapku. Aku memohon kepada-Mu dengan semua nama yang merupakan milik-Mu, nama yang Engkau lekatkan sendiri untuk menamai diri-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang dari hamba-Mu, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau khususkan untuk diri-Mu dalam ilmu gaib di sisi-Mu, agar Engkau menjadikan Alquran sebagai penyejuk hatiku, cahaya hatiku, penghilang kesedihan dan pelenyap kegundahanku), melainkan Allah 'Azza wa Jalla akan menghilangkan kegundahannya dan menggantikannya dengan kegembiraan
Doa ini dapat ditemukan dalam Musnad Imam Ahmad dengan hadits yang diriwayatkan melalui jalur Yazid bin Harun, Fudlail bin Marzuq, Abu Salamah Al Juhani, Al Qosim bin Abdurrahman, Abdurrahman bin Abdullah bin Abi Mas'ud, Abdullah bin Mas'ud bin Ghafil bin Habib.